Top
Begin typing your search above and press return to search.

5 Desember 2002: Aksi pengeboman di McDonald's Makassar oleh teroris

5 Desember 2002: Aksi pengeboman di McDonalds Makassar oleh teroris
X

5 Desember 2002: Aksi pengeboman di McDonald's Makassar oleh teroris

Pada 5 Desember 2002, tragedi mengerikan melanda Makassar ketika sebuah ledakan mengguncang McDonald's yang terletak di Ratu Indah Mall. Ledakan ini berasal dari bom rakitan yang dibungkus wadah pelat baja meledak saat puluhan pengunjung memadati tempat itu untuk buka puasa dan makan malam. Ledakan tersebut menewaskan 3 orang dan melukai 11 orang.

Pemboman McDonald's, pada 5 Desember 2002, terjadi pada malam hari raya Idul Fitri, menandai berakhirnya Ramadhan – Bulan puasa bagi umat Islam. Polisi mengatakan 3 kematian ini termasuk salah satu pembom dari kelompok Islam Laskar Jundullah. Pada hari yang sama, pemboman McDonald's di Makassar hanyalah salah satu dari dua yang terjadi, di mana pemboman lain terjadi di sebuah dealer mobil, beberapa mil dari McDonald's. Dilaporkan bahwa tidak ada yang terluka pada peristiwa ini, tetapi kedua peristiwa tersebut terkait erat melalui lokasi dan makna.

Serangan yang dilakukan oleh kelompok ekstremis ini bertujuan menebar ketakutan dan merusak persatuan bangsa, dengan memilih lokasi yang ramai untuk menciptakan dampak yang lebih besar. Investigasi mengungkap keterkaitan aksi tersebut dengan jaringan teroris yang lebih luas di Asia Tenggara, memicu pemerintah untuk memperkuat langkah-langkah keamanan nasional.

Dari ledakan tersebut, tersangka Agung Abdul Hamid (36 tahun) dan Munir Ansori (28 tahun) diperiksa di Polsek Yogyakarta. Dari tim Polda Sulsel, penangkapan dua tersangka ini dipimpin AKBP Triatmojo dengan mengajukan 50 pertanyaan kepada kedua tersangka. Agung Hamid ditangkap pada 3 Oktober 2004 di Jalan Mangkubumi Yogyakarta, dan Munir Ansori ditangkap pada 27 September 2004 di Jalan Mageland, Blunyah Tegarejo. Kedua tersangka diterbangkan menggunakan pesawat niaga Bouraq menuju Makassar dari Bandara Adisutjipto.

Kejadian ini bukan hanya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban, tetapi juga mengguncang hati masyarakat Indonesia, mengingatkan kita akan pentingnya solidaritas dan perlawanan terhadap segala bentuk kekerasan yang mengancam kedamaian.

Sumber : Elshinta.Com

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire