Twitter Gugat Elon Musk, Menuntutnya Bertanggung Jawab Menyelesaikan Perjanjian Akuisisi
Elshinta
Kamis, 14 Juli 2022 - 09:09 WIB | Penulis : Mitra Elshinta Feeder
Twitter Gugat Elon Musk, Menuntutnya Bertanggung Jawab Menyelesaikan Perjanjian Akuisisi
ABC.net.au - Twitter Gugat Elon Musk, Menuntutnya Bertanggung Jawab Menyelesaikan Perjanjian Akuisisi
Twitter telah menggugat Elon Musk dengan tuntutan agar bertanggung jawab menyelesaikan akuisisi perusahaan media sosial itu senilai 44 miliar dolar AS.

Menurut berkas gugatan, Twitter meminta pengadilan Delaware, AS, pada hari Selasa (12/07) untuk memerintahkan orang terkaya di dunia supaya menyelesaikan merger pada harga $54,20 per saham Twitter, sebagaimana telah disepakati sebelumnya.

"Musk tampaknya percaya bahwa dia - tidak seperti setiap pihak lain yang tunduk pada hukum kontrak Delaware - bebas untuk berubah pikiran, menghancurkan perusahaan, mengganggu operasinya, menghancurkan nilai pemegang saham, dan pergi begitu saja," demikian disebutkan dalam gugatan itu.

Gugatan itu diperkirakan bisa menjadi salah satu pertikaian hukum terbesar dalam sejarah Wall Street, melibatkan salah satu pengusaha terbesar dalam kasus yang akan menyoroti bahasa kontrak.

Pada hari Jumat (08/07) pekan lalu, Musk mengatakan bahwa dia mengakhiri kesepakatan karena Twitter melanggar perjanjian soal informasi akun palsu atau spam di platform tersebut, yang menjadi dasar kinerja bisnisnya.

Musk belum menanggapi permintaan wawancara.

Gugatan Twitter itu menuduh Musk memiliki "daftar panjang" pelanggaran perjanjian merger yang "telah mengacaukan Twitter dan bisnisnya."

Saham di platform media sosial itu jatuh ke $34,06 pada hari Selasa dari $50 ketika kesepakatan itu diterima oleh dewan Twitter pada akhir April.

Musk mengatakan dia menghentikan merger karena kurangnya informasi tentang akun spam dan representasi yang tidak akurat yang dia katakan sebagai "peristiwa merugikannya secara material".

Dia juga mengatakan kepergian para eksekutifnya juga menjadi tambahan dari tumpukan kegagalan menjalankan bisnis sehari-hari, seperti yang wajib dilakukan Twitter.

Raksasa media sosial itu menyebut alasan yang dikutip oleh Musk adalah "dalih" yang kurang pantas, dan mengatakan keputusannya untuk pergi lebih berkaitan dengan penurunan pasar saham, terutama untuk saham teknologi.

Pimpinan Twitter, Bret Taylor, mengatakan gugatan yang diajukan adalah untuk meminta Musk "bertanggung jawab atas kewajiban kontraknya."

Saham Tesla, sumber utama kekayaan Musk, telah kehilangan 30 persen nilainya sejak kesepakatan itu diumumkan dan ditutup pada Selasa (12/07) dengan harga $699,21.

Pakar hukum mengatakan bahwa dari informasi yang publik, Twitter tampaknya berada di atas angin karena cara Musk menegosiasikan kesepakatan serta menolak melakukan uji pra-merger seperti yang biasa dilakukan.

Artikel ini diproduksi oleh Hellena Souisa dari ABC News.

DISCLAIMER: Komentar yang tampil sepenuhnya menjadi tanggungjawab pengirim, dan bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi Elshinta.com. Redaksi berhak menghapus dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.
Baca Juga
 
Populasi India Diprediksi akan Lampaui China, Menjadikannya Negara Terpadat di Dunia 2023
Kamis, 14 Juli 2022 - 09:09 WIB
Laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan, populasi India akan melampaui China pada 202...
Terkait Manuver China di Pasifik, Menhan Australia Peringatkan Koalisi AS-Australia Tidak Bisa Tinggal Diam
Kamis, 14 Juli 2022 - 09:09 WIB
Menteri Pertahanan Australia, Richard Marles, menyerukan kerja sama yang lebih erat dengan Amerika S...
Kisruh Dugaan Penyelewengan Dana ACT, Ini Tanggapan Pengelola Dana Kompensasi Korban Boeing
Kamis, 14 Juli 2022 - 09:09 WIB
Senin dan Selasa kemarin (12/07) Bareskrim Polri telah memeriksa mantan pemimpin organisasi filant...
Kapal Selam Nuklir China Terus Membuntuti Kapal Perang Australia karena Dituding Memasuki Wilayahnya
Kamis, 14 Juli 2022 - 09:09 WIB
Departemen Pertahanan Australia menolak untuk menjelaskan pertemuan kapal perangnya dengan pihak m...
Twitter Gugat Elon Musk, Menuntutnya Bertanggung Jawab Menyelesaikan Perjanjian Akuisisi
Kamis, 14 Juli 2022 - 09:09 WIB
Twitter telah menggugat Elon Musk dengan tuntutan agar bertanggung jawab menyelesaikan akuisisi per...
Presiden Sri Lanka Melarikan Diri Bersama Istrinya ke Maladewa
Kamis, 14 Juli 2022 - 09:09 WIB
Presiden Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa, telah meninggalkan negara itu tak lama setelah pengunjuk ras...
Presiden Jokowi Akhiri Rangkaian Lawatan, Fokus pada Krisis Pangan dan Misi Perdamaian Rusia-Ukraina
Selasa, 12 Juli 2022 - 11:02 WIB
Presiden Indonesia Joko Widodo mengakhiri perjalanannya ke Ukraina dan Rusia, mendorong pemulihan k...
Kota Leeton di Pedalaman Australia Membuka Diri untuk Pendatang dan Pencari Suaka
Selasa, 12 Juli 2022 - 11:02 WIB
Ketika ayah Ali Mehdi, seorang migran asal Pakistan, meninggal pada tahun 2017, dia mulai mencari ne...
Tiga Orang Tewas dalam Penembakan di Pusat Perbelanjaan di Denmark
Selasa, 12 Juli 2022 - 11:02 WIB
Perdana Menteri Denmark mengatakan penembakan di sebuah pusat perbelanjaan di Kopenhagen adalah &quo...
Warga Migran Berpikir untuk Meninggalkan Australia Karena Kenaikan Biaya Hidup
Selasa, 12 Juli 2022 - 11:02 WIB
Kenaikan harga kebutuhan di Australia telah membuat para migran berpikir dua kali tentang apakah mas...

InfodariAnda (IdA)