VOA Indonesia - Pemerintah Trump Klaim Sukses dengan Sanksi Iran
Pejabat-pejabat Amerika menyatakan telah berbuat banyak untuk meredakan ketegangan dengan Iran dan membuatnya lebih bisa menerima negosiasi.
Presiden Donald Trump mengatakan hari Selasa (16/7) tujuan pemerintahannya bukanlah perubahan rezim di Iran, tetapi mencegah negara itu membuat senjata nuklir. Iran mengatakan bersedia melakukan pembicaraan dengan pejabat-pejabat Amerika jika Amerika kembali ke perjanjian nuklir 2015 dengan Iran, yang ditinggalkan Trump tahun lalu.
Sanksi keras ekonomi Amerika terhadap Iran memaksa sekutu Amerika, Eropa, mengekang kesepakatan mereka dengan Iran. Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo hari Selasa mengatakan sanksi yang bertujuan memaksa Iran menegosiasi ulang kesepakatan nuklir itu, berhasil.
Pompeo mengatakan, "Sejak Juni, kami telah menurunkan 90% - mungkin 95% ekspor minyak mentah Iran di seluruh dunia. Kalian bisa melihatnya. Rezim Iran kini kesulitan menentukan apa yang akan dilakukan terhadap ekonomi mereka."
Iran merespon dengan memperkaya uranium melampaui batas yang ditetapkan kesepakatan 2015. Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menegaskan, itulah respon atas pelanggaran negara-negara Eropa terhadap kesepakatan itu.
Khamenei mengatakan, "Kami baru saja mulai mengurangi komitmen kami dari kesepakatan itu, dan proses ini pasti akan berlanjut. Kalian tidak memenuhi satu pun komitmen kalian. Mengapa kalian menuntut kami memenuhi komitmen kami?."
Para pemimpin Iran bersedia berunding dengan Amerika jika Amerika kembali ke kesepakatan itu dan melonggarkan sanksi-sanksi. Amerika hari Selasa mengatakan tawarannya untuk bernegosiasi selalu dijawab Iran dengan perilaku yang agresif.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Morgan Ortagus mengatakan, "Kami selalu menyatakan bersedia berbicara dengan Iran. Presiden (Donald Trump) dan menteri (Mike Pompeo) berkali- kali mengatakan akan berbicara tanpa syarat, dan Iran hanya perlu menunjukkan bahwa mereka siap berunding."
Dalam rapat kabinet hari Selasa, Trump mengatakan, ia menginginkan kesepakatan yang akan mencegah Iran membuat senjata nuklir, dan menghentikan campur-tangan di kawasan itu.
"Kami ingin membantu mereka. Kami ingin berbuat baik kepada mereka. Kami akan bekerja sama dengan mereka. Kami akan membantu sebisa mungkin. Tetapi mereka tidak boleh membuat senjata nuklir. Oh ya…sebagian orang mengatakan kami sedang mengupayakan perubahan rezim (di Iran). Tidak, kami tidak sedang mengupayakan perubahan rezim," tandas Trump.
Mark Esper, yang dicalonkan Trump menjadi menteri pertahanan yang baru, mengatakan Amerika tidak ingin berperang dengan Iran dan perlu "kembali ke jalur diplomatik." (ka/al)
Rabu, 11 Desember 2019 - 08:57 WIB
Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, menyatakan tiada tanda-tanda kehidupan di Pulau Putih...
Rabu, 11 Desember 2019 - 08:57 WIB
Pada 9 Juni 2019, sebuah aksi unjuk rasa besar-besaran terjadi di Hong Kong - potret amarah warga te...
Rabu, 11 Desember 2019 - 08:57 WIB
Kampanye lingkungan yang menjadi tumpuan jutaan orang yang ingin mengubah pikiran pemimpin dunia dim...
Rabu, 11 Desember 2019 - 08:57 WIB
Film Kucumbu Tubuh Indahku memenangkan delapan penghargaan Piala Citra 2019, termasuk pada kategori ...
Rabu, 11 Desember 2019 - 08:57 WIB
Tahun lalu, para dokter di Instalasi Gawat Darurat (IGD) sebuah rumah sakit di Amerika Serikat berup...
Rabu, 11 Desember 2019 - 08:57 WIB
Rabu, 11 Desember 2019 - 08:57 WIB
Rusia dikenai larangan berkompetisi di semua ajang olah raga selama empat tahun oleh Badan Anti-Dopi...
Rabu, 11 Desember 2019 - 08:57 WIB
Mayat balita tanpa kepala yang ditemukan di saluran drainase Kota Samarinda, pada Minggu (08/12), di...
Rabu, 11 Desember 2019 - 08:57 WIB
"Saya dibesarkan di dunia di mana perempuan yang tampak seperti saya, dengan jenis kulit seperti say...
Rabu, 11 Desember 2019 - 08:57 WIB
Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Abiy Ahmed telah mengguncang Ethiopia sejak menjadi perdana menteri...