Severity: Warning
Message: fopen(/var/lib/php/sessions/ci_sessionrr53a0no6qdlkavkeo6edm8vrmm4l40c): failed to open stream: No space left on device
Filename: drivers/Session_files_driver.php
Line Number: 174
Backtrace:
File: /home/cfi/web/www/html/elshinta.com/application/controllers/Berita.php
Line: 5
Function: __construct
File: /home/cfi/web/www/html/elshinta.com/index.php
Line: 294
Function: require_once
Severity: Warning
Message: session_start(): Failed to read session data: user (path: /var/lib/php/sessions)
Filename: Session/Session.php
Line Number: 143
Backtrace:
File: /home/cfi/web/www/html/elshinta.com/application/controllers/Berita.php
Line: 5
Function: __construct
File: /home/cfi/web/www/html/elshinta.com/index.php
Line: 294
Function: require_once
Elshinta.com - Polres Purwakarta, Jawa Barat, mengerahkan tim survei dan pemantau di Sungai Citarum menyusul ditemukannya kerusakan di enam titik sepanjang DAS Citarum di sekitar wilayah Purwakarta.
Dari hasil survei kerusakan itu diakibatkan erosi di sepanjang Sungai Citarum berada di sekitar Kecamatan Maniis, Sukatani dan Tegal Waru.
Kepala Tim Survei dan Pemetaan Polres Purwakarta AKP Febrianto mengatakan, survei dan pemetaan Sungai Citarum ini merujuk pada Perpres tentang Citarum harum sehingga seluruh stakeholder saat ini fokus pada normalisasi Citarum tak terkecuali jajaran Polres Purwakarta, mengingat sungai terpanjang di Jawa Barat ini melintas Purwakarta.
Kontributor Elshinta, Tita Sopandy, Jumat (25/5) melaporkan, dari hasil survei menyusuri Citarum telah ditemukan kerusakan dan sudah di inventarisasi, selanjutnya dijadikan bahan laporan kepada Kapolres Purwakarta AKBP Twedi Aditya Bennyahdi diharapkan akan ada solusi untuk mengatasinya.
DAS Citarum juga telah dijadikan lokasi pembuangan sampah, sehingga perlu ditangani dengan melibatkan lintas sektoral serta dukungan dan kesadaran masyarakat yang tinggal disekitar DAS Vitarum.
Dijelaskan Febri, sungai Citarum yang melintas Purwakarta hulunya ada di Kecamatan Maniis tepatnya seputar waduk Cirata yang melintasi Tegalwaru, Sukatani kemudian ke Jatiluhur dan bermuara di Waduk Jatiluhur Purwakarta dan air Citarum ini kembali mengalir ke hilir ke Babakan Cikao sampai Karawang dan Bekasi.