Elshinta.com Sudah menjadi rahasia umum jika menjelang hari raya banyak orang menantikan Tunjangan Hari Raya (THR). Namun, yang kini tengah hangat diperbincangkan ialah organisasi masyarakat (Ormas) yang meminta THR kepada pengusaha.

Hal tersebut dianggap meresahkan, karena dinilai dilakukan dengan cara yang tidak semestinya dan kerap mengandung unsur paksaan. 

Jika benar permintaan THR oleh ormas ini sudah dilaksanakan menahun, bagaimana selama ini pengusaha melayani permintaan dari ormas tersebut?

Diklarifikasi Elshinta, Rabu (30/5), Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Hariyadi B. Sukamdani membenarkan hal tersebut tidak hanya terjadi sekarang ini. Menurutnya, sudah terjadi sejak lama. Namun, kata dia, yang kerap terjadi tidaklah mengandung unsur paksaan seperti yang ramai diperbincangkan.

“Dari kemarin-kemarin udah ada, tapi kalau dipandang tidak ada relevansitas dengan perusahaan mereka tidak dilayani, dan selama ini tidak ada tindakan pemaksaan. Ya hal ini muncul ke permukaan karena sosial media, begitu tidak nyaman langsung dilontarkan. Menurut saya ini bagus untuk kontrol sosial, karena kalau tidak hati-hati citra ormas tersebut jadi negatif dan kalaupun terjadi pemaksaan, akan dilaporkan polisi oleh perusahaan,” paparnya.

Penulis : Yuno.

Editor : Dewi Rusiana.