Severity: Warning
Message: fopen(/var/lib/php/sessions/ci_sessionjl7eb8s87juarej0tnv80gigja8g47qs): failed to open stream: No space left on device
Filename: drivers/Session_files_driver.php
Line Number: 174
Backtrace:
File: /home/cfi/web/www/html/elshinta.com/application/controllers/Berita.php
Line: 5
Function: __construct
File: /home/cfi/web/www/html/elshinta.com/index.php
Line: 294
Function: require_once
Severity: Warning
Message: session_start(): Failed to read session data: user (path: /var/lib/php/sessions)
Filename: Session/Session.php
Line Number: 143
Backtrace:
File: /home/cfi/web/www/html/elshinta.com/application/controllers/Berita.php
Line: 5
Function: __construct
File: /home/cfi/web/www/html/elshinta.com/index.php
Line: 294
Function: require_once
Elshinta.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menggelar rapat koordinasi membahas rencana pembentukan wilayah Bekasi, Karawang dan Purwakarta yang akan diarahkan sebagai kawasan strategis nasional untuk bidang ekonomi dan industri terpadu.
Turut hadir dalam rapat tersebut Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Asman Abnur, perwakilan sejumlah kementerian/lembaga, pengusaha serta pemerintah daerah terkait.
"Jadi akan dibentuk satu kawasan agar mulai dari perencanaan tata ruangnya, perencanaan persediaan air dan pelayananannya itu akan terpadu," kata Asman ditemui seusai rapat di Kemenko Kemaritiman Jakarta, Jumat (8/6) dikutip Antara.
Menurut dia, pembentukan kawasan ekonomi industri terpadu Bekasi Karawang Purwakarta itu diperlukan untuk mempermudah investasi masuk dan terus berkembang di masa mendatang.
Terpisah, Ketua Himpunan Kawasan Industri (HKI) Sanny Iskandar menjelaskan dalam rapat tersebut pemerintah mengarahkan agar tiga wilayah itu memiliki status sebagai kawasan strategis nasional. Pembentukan status khusus di kawasan tersebut lantaran kegiatan industri manufaktur di tiga wilayah itu memiliki kontribusi besar terhadap pendapatan nasional di sektor non migas. Belum lagi, lanjut dia, saat ini di situ sudah bercokol industri-industri berskala besar termasuk investor asing sehingga perlu upaya lebih keras untuk mempertahankan keberadaan mereka.
Kawasan tersebut nantinya juga akan diarahkan untuk bisa memanfaatkan Pelabuhan Patimban yang akan mulai beroperasi akhir kuartal pertama 2019 serta industri otomotif lainnya. "Jumlah lahan yang masih tersedia juga sekitar 45 persen, itu potensi ekonominya masih bisa digarap," katanya.