Elshinta.com - Sektor Khusus (Seksus) Masjid Nabawi merupakan salah satu sektor andalan di Daerah Kerja Madinah yang bertanggung jawab besar selama pelaksanaan musim haji di mana ratusan ribu jemaah Indonesia melaksanakan arbai'in bersama jemaah lain dari seluruh dunia.
Tidak heran jika komposisi sektor ini terbilang cukup komplit, mulai dari Seksi Perlindungan Jemaah, Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji (P3JH) Kementerian Agama, dan Tim Gerak Cepat (TGC) Kementerian Kesehatan, serta terlihat juga adanya kursi roda yang disiagakan di pos sektor yang berjaga di pintu nomor 21 Masjid Nabawi.
Menurut Wakil Seksus, Ahmad Hanafi, beberapa tantangan di lapangan yang dihadapi antara lain banyak jemaah yang lupa arah pulang. “Saking senangnya tiba di Madinah, mereka langsung menuju Masjid Nabawi tanpa mencermati masuk dari pintu nomor berapa,” kata dia di Masjid Nabawi, dalam keterangan tertulis yang diterima Redaksi Elshinta, Selasa (11/9).
Tidak hanya peristiwa tersebut yang kerap terjadi, tantangan lain yang sering menimpa jemaah adalah terpisah dari rombongan. Jika sudah seperti itu, lanjut dia, langkah pertama yang dilakukan pihaknya adalah mendata. “Kami lihat dan cek gelang identitas jemaah yang dipakai. Tapi ya kami menyiapkan minuman dan roti sebagai antisipasi kalau jemaah belum makan, agar dapat menenangkan mereka,” tandasnya.
Khusus area Raudlah, tempat antara makam Nabi Muhammad SAW dengan mimbar, pihaknya mengimbau agar jemaah resiko tinggi (risti), khususnya perempuan untuk didampingi. Pasalnya anggota perempuan Seksus Masjid Nabawi juga telah berjaga di Raudlah. “Bagi jemaah perempuan yang menggunakan kursi roda kami berpesan harap didampingi dari regu atau rombongannya,” sambung Hanafi.
Selain itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan pihak keamanan Masjid Nabawi terkait barang hilang atau tercecer. “Tiap dua hari sekali kami cek barang-barang yang ditemukan, nanti kalau ternyata milik jemaah Indonesia akan kita ambil dan mengembalikan kepada jemaah,” tutup dia.