Elshinta.com - Modal mau tidak mau menjadi hal yang dibutuhkan dalam membangun maupun mengembangkan sebuah startup. Ada beberapa metode pengumpulan modal yang bisa dilakukan seperti dari dana pribadi, gabungan dana antar pendiri startup, melakukan pitching ke investor atau mengikuti program-program inkubasi yang juga menawarkan suntikan dana.
Salah satu metode yang banyak ditempuh startup untuk mendapatkan dana segar adalah mencoba melakukan putaran pendanaan. Startup berusaha mendapatkan dana dari investor dengan mempresentasikan produknya kepada para investor.
Bagi para investor, mereka tidak akan sembarang memberikan dana mereka pada perusahaan yang baru dirintis. Ada hal-hal yang menjadi pertimbangan mereka sebelum memutuskan untuk memberikan suntikan dana pada startup. Berikut alasan-alasan mengapa investor mau memberikan dananya kepada perusahaan rintisan.
Punya prototype produk yang menarik
Produk tentu saja menjadi pertimbangan bagi para investor sebelum memutuskan mendanai sebuah bisnis rintisan. Dalam dunia startup, investor berharap bisa “membeli masa depan” dengan mendanai startup yang produknya akan sangat dibutuhkan bagi banyak orang.
Pada dasarnya, kehadiran startup berusaha menjawab kebutuhan atau masalah-masalah yang ada di masyarakat dengan pendekatan teknologi. Startup peer to peer lending yang dibuat khusus untuk mendanai bidang pertanian misalnya. Mereka mencoba menawarkan solusi pendaan baru bagi petani yang selama ini dianggap sebagai unbanked.
Baca juga: Crowde, startup investasi sahabat petani
Selain menarik dari sisi idenya, startup seperti ini juga sudah memiliki segmentasi pasar yang jelas, yaitu para petani. Dan bila dilihat dari besarannya, tentu Indonesia sebagai sebuah negara agraris memiliki jumlah petani yang besar.
Mulai terlihat monetisasinya
Monetisasi merupakan cara bagi sebuah startup untuk menghasilkan pendapatan dari produk yang mereka ciptakan. Investor akan sangat tertarik untuk menginvestasikan uangnya pada startup yang sudah mulai menciptakan income sekalipun hal itu belum menutupi modal awal mereka. Biasanya, investor akan menilai dari pertumbuhan bisnis selama startup tersebut berjalan.
Apakah terjadi pertumbuhan jumlah pengguna yang cukup signifikan? Berapa banyak pengguna yang telah terbiasa melakukan order ulang? Dan seterusnya.
Punya rencana bisnis yang matang
Selain produk dan aspek monetisasi yang sudah mulai terlihat, investor tentu akan bertanya untuk apa uang yang akan mereka berikan pada startup tersebut. Di sinilah, pelaku startup dituntut untuk membuat rencana bisnis yang matang serta menjelaskan peruntukan dana yang mereka coba kumpulkan ini.
Beberapa alasan mengapa sebuah startup mencoba untuk menggalang dana dari investor seperti mengembangkan produk yang sudah ada, menambah produk baru, menambah jumlah pelanggan baru dengan teknik-teknik user acquisition dan sebagainya.
Baca juga: Startup UangTeman akan ekspansi ke Filipina
Startup memiliki sumber daya yang kompeten
Dalam bisnis di bidang teknologi, sumber daya manusia menjadi modal yang sangat berharga dan boleh dibilang sebagai aset utama perusahaan teknologi. Sudah banyak terjadi ketika sebuah perusahaan teknologi yang sudah mapan mengakuisisi perusahaan startup hanya untuk mendapatkan sumber daya manusia yang ada di dalamnya.
Oleh karena itu, memiliki sumber daya manusia yang berkompeten, solid dan punya daya juang tinggi untuk membangun startup mereka menjadi daya tarik tersendiri bagi para investor. Bisnis startup adalah tentang orang-orang yang percaya bahwa mereka bisa membuat dunia yang lebih baik.
Cara penyampaian yang memukau
Faktor terakhir yang mungkin akan sangat menentukan bagi kesuksesan Anda mendapatkan pendanaan dari investor yaitu cara penyampaian yang baik pada saat pitching dengan investor. Sebisa mungkin gunakan gaya bahasa yang menyakinkan para investor tentang produk yang Anda tawarkan namun tetap jujur dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Bila Anda seorang pendiri startup, ada baiknya melatih kemampuan persentasi Anda secara intensif.