Elshinta.com - Kementerian Perindustrian semakin gencar menciptakan wirausaha baru melalui program `Santripreneur` dengan memfasilitasi 13 pondok pesantren (Ponpes) guna meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM).
"Karena yang namanya santri potensinya tinggi sekali untuk dijadikan wirausaha. Kami punya program akhir tahun 2020 kami harus melahirkan 20 ribu santri. Karena untuk menjadi negara Indonesia yang maju, itu paling tidak empat persen dari penduduk harus berwirausaha," ujar Gati Wibawaningsih selaku Dirjen Industri Kecil dan Menengah Kemenperin, usai peresmian program penumbuhan wirausaha baru di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, Senin (17/12).
Menurutnya, capaian yang terlaksana saat ini untuk menjadikan masyarakat sebagai wirausaha sudah tiga persen. Gati optimis sisanya satu persen akan secepatnya segera tercapai.
"Sekarang tiga persenan. Optimis karena kan kewirausahaan ini, tidak hanya Kementerian Perindustrian saja. Semua kementrian dan pemerintah daerah juga melakukan," paparnya, dilaporkan Kontributor Elshinta Fendi Lesmana.
Kemenperin mencatat sepanjang tahun 2018, pihaknya telah memfasilitasi 13 ponpes se-Indoneia dalam pengembangan kewirausahaan. "13 pondok pesantren sudah kita fasiltasi tahun ini. Pada dasarnya sih kita masih ke Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Karena disitulah banyak santri santri," pungkasnya.
Program Santri Berindustri yang sudah diterapkan, salah satu contohnya yakni di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri. Bentuk pemberdayaan kewirausahaan tersebut, diimplementasikan dalam wujud pemberian bantuan berupa fasilitas peralatan depo air minum isi ulang, bantuan peralatan daur ulang sampah, serta peralatan di bidang pengolahan roti, dan juga pembekalan teknis keterampilan serta manajemen usaha.