Elshinta.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengatakan bahwa ada beberapa versi bela negara. Dikatakan, membela negara tidak hanya dari ancaman militer saja, tetapi juga dari ancaman-ancaman lainnya yang sudah masuk ke dalam dimensi kehidupan bermasyarakat.
“Pengertian publik juga, kalau bela negara hanya ancaman militer saja yang kita fokuskan, padahalkan tidak. Banyak ancaman lain yang bukan ancaman militer sekarang muncul, ancaman-ancaman yang masuk ke dalam dimensi kehidupan kita, ancaman ekonomi bisa, ancaman pangan bisa, ancaman narkotika bisa, terorisme, illegal fishing, illegal logging, human trafficking. Itu semuanya kan ancaman baru,” katanya.
Menko Polhukam menekankan agar Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) ke depannya dapat menjabarkan jenis-jenis ancaman dan bagaimana cara menanggulanginya. Setelah terpetakan, maka Wantannas kemudian dapat menyosialisasikan kepada masyarakat sebagai bentuk upaya untuk meningkatkan ketahanan nasional.
“Wantannas harus bisa menjabarkan ancaman apa dan cara penanggulangannya bagaimana, yang kemudian disosialisasikan kepada masyarakat sebagai suatu upaya untuk meningkatan ketahanan nasional, meningkatkan sistem bela negara yang nanti harus dipahami oleh masyarakat kita. Itu, fokusnya itu,” katanya, demikian dilansir dari JPP, Kamis (4/7).