Elshinta.com - Buka laundry menjadi pilihan bisnis banyak masyarakat di perkotaan. Selain mudah, bisnis ini mampu mendatangkan pundi-pundi rupiah. Banyak pelaku usaha yang membuktikan bisa sukses di bidang ini. Untuk memulai bisnis laundry ini, berapa sih modalnya?
Apik Primadya, pelaku usaha bisnis laundry sekaligus Ketua Umum Asosiasi Laundry Indonesia (Asli) menyebut, modal minimalnya adalah sekira Rp10 juta. Meskipun yang lebih sederhana lagi, bisa mengoperasionalkan mesin cuci yang ada di rumah. “Asumsinya modal Rp10 juta itu untuk beli mesin dan semua kelengkapannya. Meskipun dengan modal mesin cuci di rumah, pada dasarnya sudah bisa membuka layanan jasa laundry.”
Tapi selain masalah modal, yang terpenting adalah soal kemauan. “Sebagai sebuah usaha, kalau ingin yang lebih praktis dalam proses pencucian sehingga tidak usah menjemur, ya bisa pakai mesin pengering. Kalau mau cepat lagi, pakailah setrika uap. Mau yang lebih cepat lagi, tingkatkan kualitas mesinnya ke mesin industri,” jelas Apik.
Yang harus diperhatikan dalam bisnis ini adalah lokasi harus strategis. Usahakan agar lokasi outlet laundry bisa mudah dijangkau oleh konsumen dan berada di kawasan padat penduduk. Bahkan, laundry masa kini bisa dilengkapi juga dengan website dan layanan antar-jemput.
Dalam menjalankan usaha ini, modal paling utama adalah SDM. “Sejujurnya, saat ini SDM adalah faktor paling utama dalam usaha laundry. Memasukkan pakaian ke mesin, mengecek bersih atau tidak, lalu menyetrika, kan butuh manusia. Mesin, pewangi, dan deterjen hanya pendukung saja,” akunya.
Terkait modal finansial ini, Apik menyebut usaha laundry-nya sendiri dimulai dengan modal minim. Pada 2008, saat dirinya memulai usaha laundry, ia hanya menghabiskan dana sekira Rp20 juta. Modal tersebut dipakai untuk membeli mesin cuci dan mesin pengering, serta renovasi outlet.