Elshinta.com - Ada banyak seminar motivasi baik dalam bentuk seminar maupun workshop yang membahas bagaimana cara memperoleh closing penjualan properti. Menjual properti itu tidak mudah, terlebih dengan harga jual yang tinggi, untuk mendapatkan konsumen memang agak sulit.
Nah, untuk mengatasi persoalan ini, Edvan M. Kautsar berbagi tips bagaimana caranya agar produk properti yang Anda jual bisa segera closing alias terjual. Berikut 7 kiatnya:
Fast respon dan mudah dihubungi
Usahakan agar telepon bisnis Anda selalu aktif. Calon pembeli akan berkurang motivasinya untuk membeli properti Anda, jika orang yang memasarkannya sulit dihubungi. Jika calon pembeli menghubungi secara teks misalnya SMS, email, atau Whatsapp, segeralah untuk merespon. Jika Anda dalam kondisi tidak bisa mengangkat telepon, maka kirimkan pesan bahwa Anda akan segera meneleponnya. Setelah menelpon, segeralah buat appointment. Karena bertatap muka jauh lebih baik dibanding hanya berbicara melalui telpon. Apalagi jika Anda bisa mengajaknya untuk langsung melihat properti yang Anda tawarkan.
Pahami kebutuhan konsumen
Setelah mendengarkan konsultasi dari konsumen, ketahui apa yang menjadi kebutuhan konsumen, misalnya spesifikasi bangunan, tipe properti, hingga harga. Dengarkan curahan hati dari konsumen kemudian tawarkan properti yang sesuai dengan kebutuhannya. Jadilah agen yang menyenangkan di hadapan konsumen. Itulah kenapa agen harus memiliki rasa empati, mau mendengar dan juga memiliki daftar properti yang bisa dia tawarkan sebagai solusi. Gunakan soft selling dan bukan hard selling.
Product knowledge
Marketing tools yang menarik bisa dengan menggunakan tablet yang berisi foto dan video tentang properti yang Anda tawarkan. Bisa juga membawa brosur properti Anda. Juga membawa perlengkapan yang memudahkan Anda menjelaskan cara pembayaran kepada konsumen. Semakin menarik cara Anda menjelaskan keuntungan (benefit) bagi konsumen membeli properti Anda, maka akan semakin kuat keinginan konsumen membelinya. Namun, jika agen tidak memahami product knowledge mengenai properti yang dijual, maka bisa dipastikan konsumennya akan ragu dan pergi meninggalkan Anda.
Hubungi kembali calon konsumen
Jangan pernah putuskan komunikasi dengan calon pembeli selama belum ada keputusan yang dibuat olehnya. Teruslah berkomunikasi, baik lewat telpon maupun melalui pesan. Tak ada salahnya juga bila sesekali menanyakan kabar dan kesibukannya tanpa perlu membahas soal properti yang Anda tawarkan. Dengan begitu terbangunlah kedekatan yang dirasakan oleh calon konsumen.
Tanyakan cara pembayaran
Tidak perlu malu untuk bertanya cara pembayaran apa yang ingin dilakukan oleh calon pembeli Anda. Tapi ini berlaku bila calon pembeli Anda sudah sangat berpotensi akan membeli properti Anda. Di sinilah Anda dapat berperan sebagai pemberi solusi. Siapkan juga berbagai data dan syarat yang diperlukan untuk masing-masing cara pembayaran. Karena bisa jadi calon pembeli Anda masih menimbang-nimbang cara pembayaran seperti apa yang baik dengan keadaan keuangannya. Apakah KPR, cash langsung atau cash bertahap.
Dampingi konsumen
Dampingi dengan baik calon pembeli Anda saat melakukan survei lokasi. Berikan penjelasan yang mendetail dan tunjukkan pengetahuan Anda tentang properti tersebut kepadanya. Bila perlu tunjukan juga berbagai berkas seperti IMB dan SHM yang sudah lengkap. Dengan begitu Anda dapat lebih meyakinkan calon pembeli Anda untuk langsung membeli properti Anda karena takut keduluan oleh konsumen yang lain.
Tawarkan masa promo menarik
Saat sudah memasuki proses negosiasi, Anda dapat menawarkan promo menarik kepada calon pembeli Anda untuk lebih meyakinkannya. Misalnya dengan memberitahu bahwa untuk yang membeli secara cash dalam periode bulan ini akan mendapatkan smartphone atau motor. Atau harga mendapatkan diskon jika dibeli sebelum launching. Dengan begitu Anda tidak perlu bernegosiasi soal harga dan memberikan penekanan kepada calon pembeli Anda agar segera melakukan closing. Tentunya hal ini sudah diperhitungkan secara matang!