Elshinta.com - Badan PBB untuk Kesetaraan dan Pemberdayaan Perempuan (UN Women) memastikan sampai saat ini belum ada negara di dunia yang telah mencapai misi kesetaraan gender.
"Ini yang jadi alasan kenapa kita terus mengampanyekan pentingnya menghentikan kekerasan terhadap perempuan karena sampai saat ini belum ada satupun negara di dunia yang mencapai apa yang kita sebut kesetaraan gender," kata Spesialis Manajemen Program (Programme Management Specialist) UN Women, Lily Puspasari di Thamrin, Jakarta, Senin (9/12).
Menurut dia, negara maju di dunia, termasuk di antaranya Perancis masih berupaya untuk menciptakan aturan hukum dan kebijakan yang setara untuk laki-laki dan perempuan.
Dalam kesempatan itu, Konselor Kerja Sama dan Kebudayaan Kedutaan Besar Prancis untuk Indonesia/Direktur IFI, Stephane Dovert menyebut pemerintah negaranya masih menghadapi masalah ketimpangan gender, misalnya rendahnya keterwakilan perempuan pada jabatan publik yang strategis dan kesenjangan pendapatan antara laki-laki dan perempuan.
"Di Perancis kami memiliki dasar negara liberte (kebebasan), egalite (egaliter), fraternite (persaudaraan), tetapi ini masih ada imbalance (ketidakseimbangan)," kata Stephane, dikutip Antara.
Oleh karena itu, Pemerintah Perancis pada September 2018 berusaha mengurangi ketimpangan dengan mengesahkan Undang-Undang terkait perburuhan dengan salah satu sub-babnya mengatur secara detil mengenai kesetaraan gender. "Bagi kami, pidato-pidato saja tidak cukup untuk menyuarakan pentingnya kesetaraan gender, tetapi harus ada hukumnya, Undang-Undangnya," terang Stephane. (Fan)