Elshinta.com - Untuk membuat bisnis Anda lebih ramai pembeli sehingga omzet setiap harinya dapat tercapai sesuai target, caranya adalah dengan menjalankan tata cara pemasaran seperti yang diajarkan pada pelatihan yang diberikan oleh Franchisor (Franchisor wajib memberi pelatihan).
Hal lain adalah dengan bertanya kepada Francisor untuk mendapat saran dan kemudian mengikutinya.
Dilansir eMajels, dalam pelatihan, biasanya yang akan diajarkan oleh Franchisor kepada Anda salah satunya adalah mengenai pengenalan kepada target market dari bisnis tersebut. Misalnya berapa umur dari target market bisnis tersebut. Dari golongan mana target market tersebut. Golongan dibagi dalam beberapa SES (Social Economic Strata), hal ini menyangkut kepada daya beli target market. Jenis kelamin dari target market bisnis tersebut (semua itu disebut sebagai demografi dari target market bisnis).
Dengan demikian, Anda akan paham bagaimana cara melakukan promosi, bagaimana cara menjual setelah konsumen datang, serta bagaimana cara menjaga konsumen bisnis tersebut agar kembali lagi.
Tampilan iklan berikut outlet yang perlu Anda jaga/pelihara tentunya adalah dengan nuansa (biasanya warna dan desain) yang disukai oleh target market tersebut, berikut hal-hal lain yang mendukung kepentingan mereka.
Yang perlu Anda pahami, ternyata kita tidak dapat memenuhi atau memuaskan semua golongan. Para ahli pemasaran membagi golongan yang terkait dengan umur dalam kelipatan 10 tahun, misal 15-25, 25-35, 35-45, 45-55, 55-ke atas.
Setiap kelompok umur mempunyai keinginan dan kebiasaan tersendiri. Oleh karena itu akan sangat memakan biaya bila ingin mendapat perhatian dari semua golongan, dimana hasilnya ternyata lebih sering tidak seimbang dibandingkan dengan pengeluaran biaya pemasarannya. Itulah sebabnya Anda cukup menjaga target market utama saja.
Royandi Junus, Manager Internasional Franchise Business Management (IFBM) menjelaskan, hal lain yang perlu Anda ketahui, sudah selayaknya Franchisor yang mastery di bisnis yang Anda “beli” melaksanakan bantuan-bantuan (supports) sesuai dengan ketentuan dari Peraturan Pemerintah (PP) No.42, tahun 2007, tentang waralaba.
Hal ini adalah wajib bagi pebisnis (Franchisor) yang memasarkan bisnisnya secara franchising untuk membantu para Fanchisee-nya. Bila Franchisor “menjanjikan” bahwa omzet harian adalah sebesar X rupiah, maka tanyakan padanya bagaimana caranya untuk bisa mencapai nilai tersebut.
Namun, bila Franchisor tidak dapat melaksanakan dan atau menjelaskannya, mungkin saja Franchisor Anda memang belum mastery di bisnis tersebut, atau dengan kata lain, belum layak untuk memasarkan bisnisnya secara franchising.
Nah, jika keadaan ini yang Anda hadapi, maka ada empat pilihan yang dapat dilakukan. Pertama, tutup bisnis tersebut. Kedua, perkarakan kasus Anda ke meja hijau. Ketiga, Anda tetap menjalankan bisnis tersebut dan berupaya sendiri agar omzet dapat mencapai target. Keempat, Anda teruskan menjalankan bisnis tersebut dengan mencopot merek dagang milik Franchisor yang Anda pakai, kemudian pasang merek sendiri.