Elshinta.com - Hubungan intim tidak hanya untuk usia produktif saja karena faktanya orang-orang yang berusia di atas 60 tahun atau lansia tetap perlu berhubungan intim. Karena biasanya pasangan muda hanya mengincar kuantitas atau frekuensi, bukan kualitas.
Bahkan, seks menjadi salah satu aktivitas yang tetap dilakukan oleh para lansia untuk menjaga agar hubungan tidak membosankan dan tetap harmonis.
Meskipun ritme hubungan intim untuk lansia dan usia muda tidaklah sama. Dihimpun dari berbagai sumber, berikut beberapa alasan mengapa seks masih menjadi hal penting untuk lansia:
Usia bukan masalah
Semakin bertambahnya usia seseorang, hubungan intim yang dilakukan bisa menjadi semakin bergairah. Ini menunjukkan bahwa usia tidak menjadi penghalang untuk pasangan melakukan hubungan intim.
Bahkan, studi pun menunjukkan bahwa hubungan intim yang dilakukan oleh lansia justru lebih berkualitas dibandingkan dengan pasangan yang masih berusia produktif.
Tidak takut terjadi kehamilan
Kehamilan di usia lebih dari 40 tahun memang memiliki risiko tinggi, baik untuk ibu maupun janin. Namun bagi wanita yang sudah menopause atau lansia bisa tetap berhubungan intim tanpa perlu takut kemungkinan hamil.
Sebuah studi memaparkan bahwa beberapa orang merasa nyaman dengan tubuh mereka sendiri dan lebih percaya diri dalam meminta apa yang mereka butuhkan secara seksual saat menginjak usia lanjut.
Menurunkan risiko penyakit berbahaya
Ternyata, melakukan hubungan intim bagi lansia memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan. Sebuah penelitian membuktikan bahwa tetap melakukan hubungan seksual akan mengurangi risiko terjadinya penyakit jantung koroner bagi lansia.
Selain itu, tingkatan stres dan depresi pasangan para lansia yang masih melakukan hubungan seksual pun lebih rendah dibandingkan dengan pasangan yang tidak melakukannya.
Ilustrasi. Sumber foto: https://bit.ly/2VViSUy
Tidur lebih nyenyak
Ketika mencapai klimaks, tubuh akan melepaskan hormon oksitosin yang berfungsi untuk menimbulkan rasa relaks dan kantuk. Kondisi ini membuat pasangan akan mendapatkan tidur lebih nyenyak selepas berhubungan intim. Tidur yang nyenyak akan menjadikan tekanan darah dan berat badan lebih stabil, serta mengurangi rasa cemas dan deperesi.
Meningkatkan rasa percaya diri
Faktanya, lansia yang tidak lagi melakukan hubungan intim bersama pasangan mengaku tidak lagi percaya diri. Padahal, justru dengan melakukan hubungan seksual, kepercayaan diri akan lebih meningkat. Hubungan intim yang lebih berkualitas juga membutuhkan rasa percaya diri.
Semakin dekat dengan pasangan
Penelitian menunjukkan bahwa pasangan yang melakukan hubungan seks juga cenderung berbagi hubungan yang lebih dekat. Kedekatan seseorang dengan pasangannya berhubungan dengan kesehatan mental yang lebih baik.
Kesehatan mental dan fisik
Seks adalah bentuk aktivitas fisik yang kerap dilakukan dengan intensitas sedang yang membakar hampir empat kalori per menit. Semua olahraga memiliki manfaat kesehatan, demikian pula dengan seks. Jadi, sangat mungkin mendapat manfaat kesehatan mental dan fisik dari aktivitas seksual yang teratur.
Ilustrasi. Sumber foto:https://bit.ly/31SKZYA
Lansia masih tetap harus melakukan hubungan intim meski usia tak lagi muda tapi frekuensi berhubungan intim yang dianjurkan maksimal dua kali dalam satu minggu. Tidak lebih, karena terlalu sering melakukan hubungan seks justru akan meningkatkan risiko penyakit jantung koroner.
Untuk tetap menjaga stamina dan daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi dan asupan vitamin. Konsumsi suplemen dan obat kuat dalam jumlah yang berlebihan, memicu munculnya dampak negatif pada tubuh jadi jumlahnya tidak boleh melebihi dosis yang dianjurkan.