Elshinta.com - Cara bersihkan miss V sangat diperlukan bagi para perempuan terutama yang telah memasuki usia produktif. Membersihkan Miss V bagian luar tidak bisa dilakukan serampangan. Ada cara tepat yang perlu diketahui dengan baik sehingga proses membersihkan tidak justru berbalik membahayakan kesehatan organ ini.
Pentingnya cara bersihkan Miss V dapat memengaruhi kesehatan organ reproduksi perempuan sehingga wajib diperhatikan. Jika tidak mengetahui cara membersihkan dengan benar, alat reproduksi wanita itu bisa saja mengalami keputihan dan tumbuh jamur.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait menjaga kesehatan miss V antara lain jenis pembersih, takaran yang digunakan, hingga cara mencuci yang benar. Dihimpun dari berbagai sumber, berikut ini adalah cara membersihkan Miss V yang benar:
Tidak menggunakan produk douching
Douching adalah membersihkan Miss V dengan cairan yang terdiri dari campuran berbagai bahan kimia. Biasanya cairan douching mengandung air, baking soda, cuka, pewangi, dan antiseptik.
Cairan tersebut dikemas dalam sebuah douche, yaitu kantong dengan selang atau semprotan yang berfungsi untuk menyemprotkan cairan pada area kewanitaan.
Produk douching atau pembersih kimia yang mengandung pewangi dan antiseptik tidak hanya berbahaya untuk bagian dalam Miss V, tetapi juga bagian luarnya.
Kandungan antiseptik dan pewangi yang terdapat di dalam pemebersih kimia dapat mengganggu keseimbangan pH bagian luar. Hal ini bisa mengakibatkan iritasi, gatal, dan bau tak sedap.
Pilih pembersih wanita yang mengandung povidine iodine
Miss V seharusnya memiliki pH antara 3,5-4,5. Ketika wanita membersihkan Miss V dengan cairan pembersih tubuh yang mengandung parfum (pH antara 7-8), itu berarti sudah merusak pH normal.
Pilih pembersih yang mengandung povidine iodine karena menurut sebuah penelitian kandungan povidone iodine mampu mengembalikan kadar flora normal sehingga bisa membantu menjaga kadar pH tetap normal.
Membersihkan dengan rutin
Membersihkan Miss V dengan cara yang tepat adalah hal wajib yang perlu dilakukan, tapi hindari melakukannya terlalu sering. Bagian luar Miss V dapat mengalami iritasi atau kehilangan kelembapan alaminya ketika mencucinya terlalu sering.
Membersihkan Miss V sehari sekali dengan air mengalir dengan gerakan dari depan ke belakang. Menggunakan cairan pembersih khusus tanpa pewangi juga bisa dilakukan sekali waktu.
Namun, wanita memang perlu membersihkan organ intim kewanitaan ini dengan segera. Yaitu setelah berhubungan seks dan berolahraga guna menghindari cairan Miss V yang menumpuk.
Ilustrasi. Sumber foto: https://ab.co/2Cf0XBN
Jangan berlebihan
Jika frekuensi membersihkan Miss V kurang, mungkin masih ada sisa keringat dan sekresi yang tersisa. Jika Miss V dibersihkan secara berlebihan, bisa mengganggu keseimbangan asam basa Miss V.
Membersihkan Miss V dengan tangan juga lebih baik dibandingkan menggunakan loofah (alat penggosok tubuh). Tekstur loofah bisa membuat luka dan jika pasangan memiliki risiko penyakit menular seksual, penyakit ini mudah ditularkan lewat luka luka tadi.
Jangan membersihkan terlalu lama
Kesalahan lain yang kerap dilakukan oleh wanita saat membersihkan Miss V adalah dengan membersihkannya cukup lama. Tujuannya pasti ingin membuat Miss V lebih bersih.
Sebaiknya tidak membersihkan Miss V lebih lama dari satu menit karena jika menggosoknya lebih lama dari waktu yang disarankan, Miss V justru bisa mengalami iritasi dan kehilangan kelembaban alaminya.
Gunakan handuk lembut
Keringkan dengan menggunakan handuk yang bersih dan lembut. Jangan digosok-gosok, cukup tempelkan handuk sampai area intim benar-benar kering.
Jaga area intim tetap kering dengan mengganti panty liner atau celana dalam dua hingga tiga kali sehari dalam kondisi normal. Setelah buang air kecil, cuci vagina dengan air bersih, lalu langsung keringkan. Secara fisiologis, Miss V mampu mendorong keluar kotoran lewat cairan khas.
Untuk itu cukup hanya membersihkan sekresi cairan itu di bagian vulva, menjaganya tidak lembab berlebih, dan mempertahankan pH seimbangnya. Selain itu, hindari penggunaan pakaian dalam yang telalu ketat yang bisa meningkatkan kelembapan.