Elshinta.com - Masa menstruasi bisa menjadi waktu yang rentan bagi wanita terkena infeksi. Pasalnya, saat menstruasi, jumlah bakteri jahat di daerah kewanitaan akan bertambah. Karena meningkatnya tingkat keasaman PH akibat dari darah yang dikeluarkan.
Kondisi seperti ini, kemungkinan adanya kontaminasi bakteri akan menjadi semakin tinggi dan timbul risiko Miss V saat menstruasi. Dihimpun dari berbagai sumber, berikut ini akibat yang ditimbulkan jika saat menstruasi tidak menjaga kebersihan Miss V dengan benar:
Rentan penyakit
Jika malas untuk menjaga kebersihan Miss V saat sedang menstruasi, maka akan lebih rentan terkena berbagai penyakit. Hal ini disebabkan karena darah yang ditampung pada pembalut menjadi tempat menyenangkan untuk bakteri berkembang biak.
Peradangan
Ketika seorang wanita malas untuk menjaga kebersihan Miss V saat menstruasi, bukan tidak mungkin penyakit akan datang menghantui. Seorang wanita bisa saja mengalami peradangan pada dinding rahim maupun peradangan pada Miss V. Tanda-tanda dari peradangan itu biasanya akan dimulai dengan timbul keputihan usai menstruasi.
Infeksi
Beberapa risiko kesehatan yang mungkin terjadi akibat tidak menjaga kebersihan Miss V saat menstruasi adalah akan lebih rentan mengalami vaginitis yaitu infeksi Bacterial Vaginosis (BV), dan infeksi jamur vagina yang memiliki gejala seperti gatal, rasa terbakar, iritasi, bau tidak sedap, dan keputihan.
Ilustrasi. Sumber foto: https://bit.ly/39UUuYY
HIV
Selain itu, beberapa penyakit juga akan lebih mudah tertular melalui darah seperti HIV atau hepatitis B ketika seorang wanita melakukan hubungan seksual saat menstruasi tanpa kondom.
Infeksi saluran kencing
Berdasarkan penelitian, mayoritas wanita dengan kondisi tuba falopi normal dapat mengalami siklus menstruasi dua arah (retrograde menstruation).
Siklus dua arah terjadi ketika sel darah dan jaringan yang seharusnya terbuang ke vagina juga mengalir ke arah leher rahim dan tuba falopi. Kondisi ini memungkinkan kontaminasi mikroorganisme semakin tinggi karena adanya aliran dari atas ke bawah dan sebaliknya.
Akibatnya, penyebaran mikroorganisme juga semakin meningkat saat menstruasi. Hal inilah salah satu penyebab banyaknya kasus di mana Infeksi Saluran Kencing (ISK) terjadi setelah periode menstruasi.