Elshinta.com - Rahim adalah organ reproduksi wanita yang memiliki bentuk seperti buah pir terbalik yang terhubung ke dua saluran telur (tuba fallopi) pada bagian atas dan vagina di bagian bawahnya.
Rahim yang normal biasanya berkisar antara 7.5 cm panjang, 5 cm lebar, dan 2.5 cm dalam. Beberapa wanita memiliki bentuk rahim yang berbeda atau abnormal.
Pada beberapa kasus wanita yang memiliki kelainan bentuk rahim mengalami pendarahan vagina, nyeri perut yang tidak nyaman, menstruasi amat menyiksa, aktivitas intim terasa menyakitkan, hingga keguguran berulang.
Kelainan bentuk rahim wanita ada yang dapat memengaruhi kesuburan dan ada juga yang tidak perlu dikhawatirkan. Berikut ini berbagai bentuk rahim yang telah dihimpun dari berbagai sumber:
Septate uterus
Penyebab dari bentuk rahim septate adalah bawaan lahir dan faktor genetik. Kondisi di mana bagian dalam rahim wanita dibagi oleh dinding otot atau jaringan ikat fibrosa (septum). Septate uterus dapat membuat penderitanya sulit hamil dan meningkatkan risiko keguguran.
Kemungkinan keguguran berkisar 25-40% padahal pada kondisi normal, kemungkinan keguguran adalah 20-25%. Selain itu, kemungkinan komplikasi pendarahan setelah persalinan juga lebih mungkin terjadi.
Bicornuate uterus
Rahim memiliki bentuk tidak seperti buah pir, melainkan seperti bentuk hati dengan lekukan dalam di bagian atas. Karena bentuknya, kelainan ini sering juga disebut sebagai uterus dengan dua tanduk.
Tidak memengaruhi kesuburan namun risiko keguguran dan kelahiran prematur lebih tinggi. Rahim bicornuate atau berbentuk jantung hati ini merupakan anomali bawaan lahir dan biasanya dipengaruhi faktor genetik atau keturunan.
Dokter spesialis akan menyarankan pemeriksaan kehamilan yang ekstra untuk memonitor wanita dengan bentuk rahim jantung hati, atau pada kasus tertentu operasi untuk menghilangkan lekukan di atas rahim tersebut.
Didelphic uterus
Kondisi di mana rahim wanita memiliki dua rongga bagian dalam, dua serviks, dan dua vagina. Wanita dengan rahim ganda mampu hamil dan melahirkan, namun terkadang rentan mengalami ketidaksuburan, keguguran, melahirkan prematur, dan kelainan bentuk ginjal.
Pada sebagian besar kasus, pemilik rahim ganda ini tidak mengalami gejala apapun, dan hanya bisa dideteksi lewat USG dan pemeriksaan dokter. Kasus ini terbilang sangat jarang dibandingkan bentuk kelainan rahim yang lain. Ilustrasi. Sumber foto: https://bit.ly/2XMxNBB
Unicornuate uterus
Kondisi ini terjadi ketika rahim wanita hanya berukuran setengah dari normal dan memiliki satu saluran tuba fallopi. Kelainan yang disebut juga uterus dengan satu tanduk ini, disebabkan oleh jaringan yang membentuk rahim tidak berkembang dengan baik.
Sekitar 2.4-13% kasus kelainan bentuk rahim disumbangkan dari unicornuate uterus. Gejala yang kerap muncul adalah sakit perut yang berlebihan pada saat menstruasi.
Pada unicornuate uterus, jumlah indung telur sama seperti biasa (dua buah), tapi hanya satu yang akan terhubung ke rahim. Wanita bisa mengandung jika memiliki bentuk rahin jenis ini, namun risiko keguguran akan lebih besar.
Agenesis uterus
Bentuk rahim wanita ini menyebabkan vagina dan rahim tidak terbentuk dengan baik, berukuran kecil, bahkan tidak ada sama sekali. Wanita dengan kondisi ini umumnya akan sulit hamil karena kondisi rahimnya tidak ideal untuk pertumbuhan janin.
Arcuate uterus
Bentuknya seperti rahim normal, hanya ada lekukan di atas dan masih bisa berfungsi normal. Umumnya tidak memiliki masalah berarti dalam masalah kesuburan dan juga gangguan reproduksi. Kelainan rahim wanita yang satu ini biasanya kehamilan masih bisa terjadi.
Uterus didelphys
Ini merupakan kondisi di mana rahim wanita memiliki dua rongga bagian dalam, yang mengarah pada serviks terpisah. Dalam beberapa kasus, perempuan dengan uterus didelphys bahkan memiliki dua vagina.
Kondisi ini memengaruhi sekitar 1 dari 350 perempuan.mWanita dengan rahim ganda mampu hamil dan melahirkan, namun terkadang rentan mengalami ketidaksuburan, keguguran, melahirkan prematur, dan kelainan bentuk ginjal.
Ilustrasi. Sumber foto: https://bit.ly/2DAdO2g
Agenesis rahim
Agenesis rahim atau sindrom Mayer-Rokitansky-Küster-Hauser (MRKH) sangat jarang terjadi. Kelainan rahim wanita ini menyebabkan vagina dan rahim tidak terbentuk dengan baik, berukuran kecil, hingga tidak ada sama sekali.
Salah satu tanda MRKH adalah tidak mendapat menstruasi meski usia sudah mencapai 16 tahun. Wanita dengan kondisi ini umumnya akan sulit hamil karena kondisi rahimnya tidak ideal untuk pertumbuhan janin.
Hypoplasia
Bentuk rahim dengan hypoplasia adalah rahim yang mengalami penurunan jumlah sel. Sehingga bentuk rahim pun menjadi kecil atau kerdil.
DES Drug Releated
Jenis rahim ini sangat berbeda dari keenam jenis rahim di atas. DES ada jenis zat yang mengganggu endoktrin. Sehingga penggunaan DES, dapat menyebabkan kanker servik. Jika pada ibu hamil, penggunaan DES bisa membuat bayi cacat sejak dalam kandungan.