Elshinta.com - Berolahraga ringan untuk para wanita hamil tidak hanya bertujuan untuk mendapatkan kebugaran tetapi juga menjaga suasana hati atau mood.
"Olahraga ringan untuk menjaga mood yang fluktuatif akibat hormonal. Biasanya terjadi gangguan mood yang bisa menimbulkan gangguan tidur," ujar dokter spesialis kulit dan kelamin Klinik Bamed, Vita Siphra Sirait dalam virtual media briefing, Rabu (26/8).
Berolahraga ringan selama hamil juga demi menghindari para wanita hamil terkena diabetes dan menjaga kesehatan kulit. Pilihan olahraga yang direkomendasikan antara lain yoga dan berjalan kaki selama 20 menit per hari.
"Kesehatan kulit tidak hanya dipengaruhi skincare rutin tetapi juga kebugaran tubuh yakni tidur cukup agar regenerasi jaringan bisa berjalan baik, asupan makanan bergizi seperti multivitamin, asam folat, omega 3, kalsium," kata Vita mengutip Antara.
Jangan lupa, sebaiknya penuhilah asupan air putih sesuai kebutuhan per hari. Umumnya, ibu hamil bisa mengonsumsi 2,3 liter atau sesuai kebutuhan.
Lebih lanjut, Vita mengungkapkan, pada kehamilan terjadi berbagai perubahan pada sistem kekebalan tubuh, hormonal, metabolisme dan pembuluh darah yang dapat membuat kulit dan struktur atau jaringan di sekitarnya mengalami perubahan atau kelainan.
Perubahan atau kelainan kulit dalam kehamilan umumnya berupa: kelainan kulit yang normal (fisiologis), kelainan kulit yang hanya terjadi pada kehamilan, dan penyakit kulit yang dipengaruhi oleh kehamilan.
Bentuk kelainan kulit yang normal (fisiologis) pada ibu hamil bervariasi, yang paling sering terjadi adalah hiperpigmentasi, yaitu linea nigra (garis hitam memanjang melewati pusat hingga tulang kemaluan), daerah sekitar puting susu menggelap, serta kulit leher dan lipatan menghitam.
Kelainan hiperpigmentasi ini berkaitan dengan peningkatan hormon estrogen dalam kehamilan menyebabkan peningkatan hormon yang menstimulasi pembentukan pigmen. Selain itu, ibu hamil juga sering mengalami stretch marks akibat peregangan kulit karena perut yang membesar.
Ada beberapa kelainan kulit yang dipengaruhi oleh peningkatan kadar hormon pada kehamilan, di antaranya yang tersering adalah infeksi jamur pada genitalia dan jerawat.(Sik)