Elshinta.com - Terkadang orang tua enggan mengajak anak belanja ke supermarket karena anak suka minta macam-macam dan bertingkah. Namun ternyata mengajak anak berbelanja juga banyak manfaatnya, banyak manfaat positif untuk mereka.
Salah satunya menjadi bijaksana dalam mengeluarkan uang dan bertanggung jawab. Dihimpun dari berbagai sumber, berikut ini manfaat yang didapat dari mengajak anak berbelanja:
Memperkuat ikatan
Belanja ke supermarket adalah kegiatan rutin yang dilakukan keluarga, baik mingguan ataupun bulanan. Dengan mengajak anak ikut berbelanja maka mereka akan merasa dilibatkan dan merasa penting.
Selain berbelanja bersama orang tua, tidak ada salahnya juga mengajak kakek dan nenek. Dengan begitu, saat berbelanja menjadi waktu bonding yang tepat dan meningkatkan ikatan emosional antara keluarga.
Ilustrasi. Sumber foto: https://bit.ly/31x5lWI
Mengajarkan bersosialisasi
Saat belanja ke supermarket, anak tidak akan merasa kesepian karena banyak kawan seusianya. Biarkan anak melakukan interaksi dengan anak-anak kecil juga meski hanya saling menyapa.
Bahkan akan lebih baik lagi, jika anak tidak malu-malu dan mengajak anak lain berkenalan serta main dengannya. Selain dengan yang seusianya, anak juga aka bertemu banyak orang.
Mulai dari satpam di depan pintu masuk, karyawan yang bertugas di tiap lorong, hingga kasir. Sehingga secara tidak langsung, anak akan belajar cara berinteraksi dan bersosialisasi yang benar, terutama saat bertemu orang-orang baru.
Mengenal uang dan transaksi jual beli
Berbelanja juga bisa dimanfaatkan untuk mengajarkan fungsi uang. Mulailah dari menjelaskan kalau semua barang yang ada akan dibeli harus dibayar dahulu sebelum bisa dibawa pulang.
Sebab ada beberapa anak ada yang meminta belanjaan dibuka dahulu sebelum ke kasir. Orang tua harus bisa menjelaskan dengan bahasa yang mudah kalau itu tidak boleh. Dengan begitu anak bukan hanya belajar mengenai manfaat uang, namun juga disiplin.
Ilustrasi. Sumber foto: https://bit.ly/3gsY12l
Membantu belajar
Supermarket adalah tempat segala ada. Momen ini sangat cocok dimanfaatkan untuk mengajari anak mengenal huruf, angka, dan warna. Caranya mudah, misal dengan menunjuk aneka simbol yang tertera pada kemasan barang yang akan dibeli atau simbol yang dijumpai di supermarket.
Untuk mengenal warna, ajak ke area sayuran agar anak bisa melihat aneka sayur dan buah dengan warna alaminya. Saat anak sudah mulai pandai, ajak main tebak-tebakan sayuran.
Mengenalkan sumber nutrisi
Di supermarket orang tua juga bisa mengenalkan kandungan nutrisi dari segala makanan pada anak. Jelaskan dengan bahasa mudah sambil memperlihatkan buah, sayur, juga daging dan ikan. Orang tua juga bisa menjelaskan mana makanan dan minuman yang boleh dikonsumsi untuk anak-anak dan yang tidak.
Belajar membaca
Sebelum anak mencari barang sesuai dengan daftar yang ada dalam catatan belanjanya, maka ia harus membaca terlebih dahulu daftar belanjaannya.
Sehingga ia akan berusaha bisa membaca catatan tersebut. Selain membaca, anak juga belajar matematika. Karena anak belajar penjumlahan, pengurangan, pengalian, pembagian, baik dalam hal rupiah maupun kuantitas produk.
Ilustrasi. Sumber foto: https://bit.ly/2YBaAma
Skala prioritas
Anak harus mementingkan pembelian barang yang sudah ada dalam catatan belanjanya. Baru setelah selesai, bisa memilih satu atau dua barang yang dia inginkan, diluar barang yang dicatat. Tapi tetap harus ada pembatasan jumlah barang dan harga.
Manajemen waktu
Walaupun urutan dalam daftar masih berjauhan, anak dapat memilah mana yang duluan diambil barangnya. Misalnya barang yang berada di deretan rak yang sama atau berdekatan.
Dengan demikian maka belanjanya cepat selesai, dan bisa segera pulang. Jangan lama-lama di supermarket, bisa-bisa menambah pengeluaran yang tidak terduga.
Kerjasama
Kerjasama antara orang tua dan anak akan menjadi bagian penting dalam kegiatan ini. Kerjasama juga dapat membantu mempermudah proses dan mempersingkat waktu.
Dengan demikian anak pun belajar untuk tidak egois, dan membantu anak memahami bahwa dalam segala hal, kita harus selalu mau saling menolong dan bekerja sama untuk mencapai hasil yang lebih baik.
Ilustrasi. Sumber foto: https://bit.ly/34DkNTa
Membangun rasa percaya diri anak
Di masa kanak-kanak, anak sangat membutuhkan eksplorasi untuk mengoptimalkan pertumbuhannya. Saat di supermarket, biarkan anak berjalan di depan namun tetap dalam pantauan. Tujuannya untuk melatih rasa percaya diri pada anak.
Jika anak berani jalan sendiri dengan, tandanya sudah merasa nyaman dan aman berada di lingkungan yang ramai.
Meski pada awalnya ia tidak berani, tapi jika dibiasakan dan diberi semangat maka anak akan berani berjalan sendiri.
Menumbuhkan rasa peduli
Untuk memastikan bahwa anak tumbuh menjadi pribadi yang peduli pada orang lain, maka dengan mengajak anak belanja merupakan cara yang tepat dan sederhana. Saat orang tua membawa banyak belanjaan, ajarkan anak untuk membantu tanpa ada paksaan.
Lambat laun dengan sendirinya akan tumbuh rasa kepedulian di dalam dirinya, yakni menawarkan diri dengan membawa salah satu belanjaan atau membantu orang lain.