Elshinta.com - Dalam sistem reproduksi, rahim menjadi organ vital karena sebagai tempat berkembangnya janin. Rahim yang sehat berhubungan dengan kesuburan seorang wanita dan kelancaran rencana hamil serta persalinan.
Beberapa faktor yang mempengaruhi kesehatan rahim di antaranya adalah peredaran darah yang optimal, fungsi sistem syaraf, serta nutrisi yang seimbang.
Wanita yang mengalami gejala seperti sakit berlebihan saat datang bulan, pernah mengalami infeksi kandung kemih, keputihan, siklus datang bulan tidak teratur, ada kemungkinan rahimnya kurang sehat.
Rahim dan kesehatan alat reproduksi menjadi bagian yang harus dijaga kesehatannya. Lalu bagaimana caranya untuk menjaga kesehatan rahim? Dihimpun dari berbagai sumberm berikut beberapa cara ini dapat dilakukan:
Pola makan
Asam fosfat dan beta karoten menjadi nutrisi yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan rahim. Untuk memenuhi kebutuhan bisa didapat dari sumber biji-bijian dan dari sayuran seperti brokoli dan wortel.
Wanita yang ingin memiliki anak juga dianjurkan untuk mengonsumsi asupan yang kaya akan vitamin C dan vitamin E, yang dapat diperoleh dari jeruk, pepaya, bayam dan bahan makanan lain yang kaya akan vitamin.
Ikan yang kaya asam lemak Omega 3 seperti mackerel dan salmon membantu pengeluaran prostaglandin, yaitu zat menyerupai hormon yang membuat rahim berkontraksi terlalu keras, sehingga menyebabkan rasa sakit. Selain itu, makanan kaya asam folat dan beta karoten, misalnya gandum, juga baik bagi rahim.
Kurangi makanan kemasan dan cepat saji
Meski makan makanan kemasan lebih praktis dan hemat waktu, namun kebiasaan ini dapat merusak kesehatan organ reproduksi. Makanan yang paling sehat adalah masakan yang dibuat sendiri di rumah. Tidak perlu memasak yang repot dan susah untuk dibuat.
Makanan kemasan atau cepat saji mengandung penyedap, pemanis buatan dan bahan kimia lainnya yang dapat berbahaya bagi tubuh. Kandungan kimia juga dapat memicu terjadinya ketidakseimbangan hormon dalam tubuh.
Berat badan
Berat badan yang ideal akan berdampak baik pada kesehatan rahim. Hal ini sejalan dengan pengaruh berat badan pada kestabilan kadar hormon esterogen yang berdampak pada kesuburan kewanitaan. Jadi jaga kestabilan hormon, karena salah satu faktor dari kanker rahim adalah hormon yang tidak seimbang.
Ilustrasi. Sumber foto: https://bit.ly/35ESsMB
Tidak merokok
Sebuah penelitian di Inggris menemukan bahwa zat penyebab kanker yang terdapat dalam rokok bisa terkonsentrasi pada cairan tubuh di sekitar leher rahim. Kebiasaan merokok pada jangka panjang berefek negatif, bahkan membahayakan terhadap rahim.
Penting pula untuk menghindari asap rokok sebisa mungkin. Asap rokok mengandung berbagai jenis kandungan berbahaya yang bisa merusak kesehatan organ reproduksi termasuk rahim.
Hindari kebiasaan menahan buang air kecil
Menahan keluarnya urin sebaiknya dihindari. Karena urin mengandung banyak bakteri dan menjadi penyakit pada saluran kemih. Infeksi ini kemudian bisa menjalar ke vagina hingga rahim.
Selain itu, saluran kandung kemih yang sering menampung urin dapat menyebabkan adanya tekanan pada rahim. Jadi sebaiknya hindari menahan buang air kecil agar rahim tetap sehat dan berfungsi baik.
Jangan terlalu sering duduk
Saat pekerjaan di kantor sedang banyak, usahakan untuk tetap rutin berdiri dan berjalan-jalan sejenak secara rutin. Kebiasaan duduk terlalu lama juga tidak baik bagi kesehatan organ reproduksi, termasuk rahim. Karena dapat menghambat aliran darah di daerah panggul.
Pada akhirnya, kondisi ini juga bisa menyebabkan dinding rahim menjadi lebih tebal dan meningkatkan kemungkinan terjadinya endometriosis. Endometriosis merupakan suatu penyakit pada sistem reproduksi perempuan, di mana jaringan lapisan dalam dinding rahim tumbuh di luar rongga rahim.
Ilustrasi. Sumber foto: https://bit.ly/2E2DJzA
Olahraga secara rutin
Olahraga juga membantu melancarkan peredaran darah, sehingga berpengaruh positif pada kesehatan sistem reproduksi termasuk rahim. Yoga dan renang menjadi pilihan olahraga yang bermanfaat untuk kesehatan rahim.
Selain itu, yoga sendiri menjadi olahraga yang efektif untuk melatih fleksibilitas tubuh guna memperlancar persalinan.
Banyak ahli yang berpendapat bahwa berenang adalah olahraga terbaik untuk memperkuat rahim.
Berenang selama 2 jam per minggu membantu mengurangi sakit punggung, meredakan sakit datang bulan, serta membuat proses persalinan menjadi lebih mudah. Tapi jangan berolahraga secara berlebihan pula, karena hal tersebut justru bisa membuat siklus datang bulan menjadi tidak teratur.
Atur pola tidur
Sering bergadang dan membuat pola tidur menjadi tidak teratur merupakan salah satu hal yang dapat mengganggu siklus hormon perempuan. Pola tidur yang teratur baik untuk tubuh, tidak terkecuali untuk rahim.
Pola tidur yang terjaga membuat hormon reproduksi dalam vagina maupun rahim dalam tubuh akan menjadi lebih stabil. Fungsi rahim pun akan menjadi lebih optimal dan menjadi lebih sehat.Tidur teratur juga membuat tubuh menjadi lebih rileks dan jauh dari stres.
Ilustrasi. Sumber foto: https://bit.ly/35GlmMg
Berhubungan intim dengan satu pasangan
Banyak sekali virus-virus yang dapat menular dengan cara kontak seksual. Virus HIV dan virus HPV menjadi contoh virus yang dapat terjadi akibat dari bergonta-ganti pasangan.
Virus HPV menyerang sistem reproduksi, yang paling buruk adalah terjangkit kanker. Jika tidak ingin hal ini terjadi, sebaiknya melakukan hubungan intim hanya dengan pasangannya.
Rutin ke ginekolog
Jika mengalami pendarahan yang berlebihan saat datang bulan, rasa sakit yang parah saat datang bulan dan datang bulan yang tidak teratur segeralah konsultasi ke ginekolog.
Demikian pula bila wanita mengalami keputihan yang berlebihan, kekuningan, ataupun berbau, karena hal ini biasanya merupakan indikasi awal kemungkinan terjadinya masalah pada rahim.
Tapi, bukan berarti wanita yang tidak mengalami masalah rahimnya baik-baik saja. Tetap periksa rutin setiap 3 tahun sekali, hal ini guna mengantisipasi kelainan dan penyakit sedini mungkin pada rahim.