Elshinta.com - Melestarikan tradisi di Bulan Safar, sekelompok anak muda di wilayah utara Majalengka yang tergabung dalam beberapa komunitas dan Karang taruna menggelar Festival Apem yang diikuti ibu-ibu Desa Bantarwaru Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Festival Apem yang digelar sejak pukul 09.00 pagi juga disemarakkan komunitas seni yang menyuguhkan Tari Topeng, puisi, menggambar dan sajian musik.
Salah satu pegiat Karang Taruna Desa Bantarqaru Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka, Inin Nastain mengatakan, tradisi membuat apem adalah tradisi turun-temurun yang biasa dilakukan warga Desa Bantarwaru.
"Dengan dkemas melalui acara Festival Apem, kami ingin mengajak generasi milenial mengenal tradisi membuat kue apem di setiap bulan Safar," kata Inin Minggu (11/10) kepada Kontributor Elshinta, Enok Carsinah.
Selain itu kata dia, Festival Apem juga hadiri budayawan dan seniman serta komunitas seni Majalengka.
"Karena tradisi membuat Apem juga ada makna tersendiri jika dikupas dari sisi budaya, sehingga ada sesi dimana Budayawan akan tampil mengupas tentang tradisi membuat kue apem ini," katanya.
Sementara Kabid Pemasaran Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Majalengka, Adi Setya Putra mengatakan, dirinya mengapresiasi Festival Apem yang digelar generasi muda di Desa Bantarwaru Ligung.
"ini yang dinamakan festival sesungguhnya sebetulnya, sebuah kebiasaan masyarakat yang menjadi budaya, apem salah satu kuliner yang familiar dari kalangan bawah sampai atas, karna penganan apem juga ada di hotel bintang," ungkapnya.
Adi juga mengatakan tradisi ini mesti diangkat melalui kreasi kreasi yang kreatif olahannya, dan kreatifitas yang lainnya yang ada di desa tersbut seperti kerajinan limbah kain yang tadi diperliatkan proses pembuatannya, juga suguhan kreatifitas seni pertunjukan sebagai teman menikmati acara teesebut.
"Kedepan kita akan buatkan peningkatab kapasitas terkait acara ini, dari kreasi kuliner apemnya dan juga kriya kerajinannya," pungkas Adi.