Elshinta.com - Gelaran pertandingan Liga PB Djarum 2020 kategori perorangan baru dimulai, dimana Pada kategori ini, semakin kompetitif dengan hadirnya atlet Pelatnas Pratama PBSI yang menjadi lawan tanding para atlet PB Djarum. Atlet-atlet Pelatnas Pratama PBSI asal PB Djarum diundang ke Kudus untuk mengasah kemampuan sekaligus mengisi masa libur akhir tahun.
"Salah satu alasan kami mendatangkan atlet-atlet Pelatnas Pratama PBSI ke Liga PB Djarum ini adalah untuk mengukur seberapa jauh kemajuan dari masing-masing atlet yang ada di Kudus. Pada awalnya mereka perlu penyesuaian, tapi saya yakin mereka akan terbiasa dan belajar dari sisi teknik maupun strategi dari para senior mereka di Pelatnas," jelas Manajer Tim PB Djarum Fung Permadi seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sutini, Jumat (11/12).
"Di sisi lain, pandemi ini telah menguras perhatian para atlet untuk hanya berlatih, tanpa bertanding. Padahal kebutuhan paling mendasar dari seorang atlet setelah berlatih adalah pertandingan," Fung, menambahkan.
Skuat Pelatnas Pratama PBSI yang turut ambil bagian pada Liga PB Djarum 2020 hari Kamis (10/12), yakni Bobby Setiabudi, Syabda Perkasa Belawa Komang Ayu Cahya Dewi, Asghar Herfanda, Rian Cannavaro, Febi Setianingrum, Kelly Larissa, dan Febby Valencia Dwijayanti Gani. Salah satu partai menarik disuguhkan oleh atlet PB Djarum Bagas Kristianto Nugraha. Pemuda asal Klaten, Jawa Tengah ini turun di nomor ganda putra, berpasangan dengan Muh. Azahbru B. Kasra. Keduanya bersahabat dengan Bobby Setiabudi dan Syabda Perkasa Belawa. Namun dua pasangan ini bersaing ketat saat saling berhadapan di gelanggang bulutangkis.
"Sejak awal kita nothing to lose, berusaha untuk tetap fun. Tapi kan gengsi sebenarnya kalau kalah," ujar penyandang gelar juara Tunggal Putra U19 + Dewasa Liga PB Djarum pada Juli lalu.
Sementara, ketatnya persaingan di Liga PB Djarum 2020 dirasakan oleh Tatag Prayoga Herlambang, atlet rekrutan PB Djarum melalui Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2019, Sejumlah partai berat harus dilaluinya, meski lawan yang dihadapinya adalah rekan seasrama. Pada pertandingan perdananya, atlet kelahiran Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta ini harus mengakui keunggulan Nazwan Abdillah setelah rubber-game, 21-14, 18-21 dan 21-7.
"Memang mulainya saya rasa ada tekanan, karena baru pertama kali tanding. Tapi setelah poin-poin selanjutnya saya mulai bisa menyesuaikan diri, menenangkan pikiran, dan sempat mengontrol permainan. Tapi akhirnya saya akui kalau Nazwan adalah lawan yang bagus," ujarnya.