Elshinta.com - Hari keempat Liga PB Djarum 2020, Jum`at (11/12) ada sebanyak 71 kali pertandingan yang digelar. Diantaranya mempertemukan para pebulutangkis PB Djarum dengan atlet-atlet Pelatnas Pratama PBSI. Liga internal untuk kategori perorangan ini dilangsungkan di GOR Djarum, Jati, Kudus, Jawa Tengah.
Fung Permadi Manajer Tim PB Djarum menyatakan, perlawanan sengit mampu ditunjukkan oleh atlet-atlet belia PB Djarum saat bertanding melawan kakak-kakak kelasnya yang sudah menghuni pelatnas. Bagi Fung, menang atau kalah bukan sebuah tolak ukur keberhasilan yang telah diraih oleh anak-anak asuhnya. "Beberapa atlet memang bisa mengimbangi bahkan ada yang berhasil menang. Selesai satu pertandingan dengan kemenangan saja belum bisa dijadikan ukuran itu hasilnya baik," kata Fung.
"Perjalanan mereka ini masih panjang. Perlu pembuktian di beberapa pertandingan selanjutnya atau bahkan beberapa lama lagi baru kita di jajaran pelatih bisa membuat suatu penilaian terhadap atlet-atlet muda PB Djarum," katanya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sutini, Sabtu (12/12).
Para atlet PB Djarum yang turun di nomor Ganda Campuran U19 & Dewasa, Tunggal Putri U17 & U19, dan Ganda Putra U19 & Dewasa, perlu kerja keras untuk menghadapi perlawanan dari "kakak kelas" mereka yang kini telah berstatus atlet Pelatnas Pratama PBSI. Atlet pelatnas yang bertanding di kategori perorangan hari kedua ini adalah Rian Cannavaro, Kelly Larissa, Bobby Setiabudi, Komang Ayu Cahya Dewi, Asghar Herfanda, Febi Setianingrum, Syabda Perkasa Belawa, Muhammad Rayhan Nur Fadillah, Rahmat Hidayat, Akbar Bintang Cahyono, Indah Cahya Sari Jamil, Rehan Naufal Kusharjanto, Lisa Ayu Kusumawati, Andika Ramadiansya, dan Febby Valencia Dwijayanti, Febby/Andika, yang turun di nomor Mix U-19 & Dewasa, berhasil mengatasi ganda campuran PB Djarum Carlo Syah Gumilar/Aisyah Hanadiya Taisir dengan skor akhir 21-10 21-10. Febby, kelahiran Semarang pada 11 Februari 2000, mengaku sempat beberapa kali disulitkan oleh permainan Carlo/Aisyah.
"Walau selisih usia cukup jauh, tapi mereka bermain dengan baik. Beberapa kali aku `dimatikan` oleh pukulan-pukulan mereka," katanya.
Spesialis ganda putri dan ganda campuran yang telah mengikuti berbagai kejuaraan ini memanfaatkan Liga PB Djarum 2020 pada Desember ini untuk beradaptasi dengan suasana kejuaraan maupun turnamen, yang menghilang karena pandemi virus korona. "Liga ini sangat bermanfaat bagi saya untuk persiapan nantinya, jika turnamen sudah mulai digelar lagi. Karena saya sudah lama banget nggak ikut pertandingan," ujar semifinalis Mola TV PBSI Home Tournament 2020 "Dan untuk adik-adikku, semangat terus! Pantang menyerah, meski pun keadaannya lagi pandemi," Febby berpesan.
Sementara, ganda campuran PB Djarum Ridya Aulia Fatasya/Muhammad Ihsan Hawali harus mengakui ganda campuran penghuni pelatnas Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati 21-10 21-10 di nomor Mix U19 & Dewasa. Meski kalah, Ridya mendapatkan pelajaran penting dari permainan dua seniornya tersebut. "Bola mereka lebih matang dan terarah. Banyak teknik dari Kak Rehan dan Kak Lisa yang perlu dicontoh dan dilatih untuk modal di pertandingan-pertandingan selanjutnya," kata atlet kelahiran Semarang, 22 Februari 2003 ini.
Di sisi lain, runner-up Liga PB Djarum 2020 ini merasa perlu membiasakan diri bermain di nomor ganda campuran, yang baru kali pertama dilakoninya. Menurutnya, liga internal ini merupakan kesempatan yang baik bagi dirinya untuk menjajal berbagai nomor. "Saya berani menerima tantangan untuk bermain di mix, baik itu putri atau campuran. Banyak pelajaran yang saya dapat dari liga ini, sehingga nantinya bisa ditentukan di nomor apa kekuatan saya," imbuhnya.