Elshinta.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar rapat koordinasi penanggulangan bencana tahun 2021 melalui teleconference, Rabu (3/3). Rapat melalui teleconference ini diikuti Bupati Magelang Zainal Arifin, Plt Kalak BPBD Kabupaten Magelang, Edi Susanto dan pejabat terkait lainnya, di Rumah dinas Bupati Magelang.
Melalui rapat tersebut, seluruh instansi pemerintah, TNI dan Polri, serta pemerintah daerah diminta harus bersinergi melakukan berbagai upaya pencegahan mitigasi, termasuk di dalamnya perencanaan pembangunan yang berlandaskan pengurangan resiko bencana, pelibatan pakar, memperkuat sistem peringatan dini, serta menyusun rencana kontijensi.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Doni Monardo menyebutkan, dari awal Februari 2020 hingga akhir Februari 2021, BNPB mencatat terdapat 3.293 kejadian bencana di Indonesia.
"Ini artinya setiap hari setidaknya ada 9 kali kejadian bencana, apakah itu gempa, tsunami, erupsi gunung berapi, banjir bandang, tanah longsor, dan angin puting beliung," ungkap Doni seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Kurniawati, Kamis (4/3).
Menurutnya, setiap kejadian bencana selalu diikuti dengan kehilangan harta benda dan korban jiwa. Mengenai hal tersebut, Menteri Keuangan RI menyebutkan bahwa setiap tahun Indonesia mengalami kerugian ekonomi akibat bencana rata-rata mencapai Rp 22,8 Triliun per tahun.
"Belum lagi kita melihat statistik perbandingan korban jiwa akibat bencana dalam 10 tahun terakhir yang rata-rata mencapai 1.143 jiwa meninggal dunia," paparnya.
Sementara, Bupati Magelang, Zaenal Arifin mengatakan hingga saat ini Pemerintah Kabupaten Magelang masih mengikuti arahan dari BPPTKG terkait kondisi Gunung Merapi terkini. Namun demikian, Ia menghimbau bagi masyarakat yang berada di wilayah terdekat/lereng Merapi (KRB III) untuk tetap siaga dan waspada.
"Apabila nanti sewaktu-waktu terjadi peningkatan aktivitas Gunung Merapi, masyarakat sudah siap untuk mencari titik teraman bagi dirinya dan keluarganya. Paling tidak untuk meminimalisir korban jiwa. Kita berharap 0 atau Zero korban jiwa" kata, Zaenal.
Sedangkan, Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Edi Susanto menambahkan bahwa, untuk mengurangi potensi terjadinya pohon tumbang akibat terpaan angin kencang atau puting beliung, masyarakat dihimbau untuk memangkas ranting pohon di musim penghujan untuk mengurangi beban.
"Masyarakat yang punya atau ada pohon-pohon besar yang rindang ada baiknya dipangkas agar tidak tumbang saat diterpa angin dan hujan. Ini salah satu mitigasi bencana yang mudah untuk dilakukan masyarakat," pungkas Edi.