Top
Begin typing your search above and press return to search.

9 Oktober 1740: Pembantaian orang Tionghoa di Batavia

Geger Pacinan atau dikenal sebagai Tragedi Angke merupakan tragedi pembantaian orang Tionghoa di Batavia. Kekerasan dalam batas kota berlangsung dari 9 Oktober hingga 22 Oktober 1740.

9 Oktober 1740: Pembantaian orang Tionghoa di Batavia
X
Sumber foto: https://bit.ly/3D1zDRg/elshinta.com

Elshinta.com - Geger Pacinan atau dikenal sebagai Tragedi Angke merupakan tragedi pembantaian orang Tionghoa di Batavia. Kekerasan dalam batas kota berlangsung dari 9 Oktober hingga 22 Oktober 1740.

Sedangkan berbagai pertempuran kecil terjadi hingga akhir November tahun yang sama. Keresahan dalam masyarakat Tionghoa dipicu oleh represi pemerintah dan berkurangnya pendapatan akibat jatuhnya harga gula yang terjadi menjelang pembantaian ini.

Untuk menanggapi keresahan tersebut, pada sebuah pertemuan Dewan Hindia (Raad van Indie), badan pemimpin Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC), Guberner-Jenderal Adriaan Valckenier menyatakan bahwa kerusuhan apapun dapat ditanggapi dengan kekerasan mematikan

Pernyataan Valckenier tersebut diberlakukan pada tanggal 7 Oktober 1740 setelah ratusan orang keturunan Tionghoa, banyak di antaranya buruh di pabrik gula, membunuh 50 pasukan Belanda.

Kekerasan ini dengan cepat menyebar di seluruh kota Batavia sehingga lebih banyak orang Tionghoa dibunuh. Diperkirakan bahwa lebih dari 10.000 orang keturunan Tionghoa dibantai. Jumlah orang yang selamat tidak pasti; ada dugaan dari 600 sampai 3.000 yang selamat.

Pada tahun berikutnya, terjadi berbagai pembantaian di seluruh pulau Jawa. Hal ini memicu suatu perang selama dua tahun, dengan tentara gabungan Tionghoa dan Jawa melawan pasukan Belanda. Setelah itu, Valckenier dipanggil kembali ke Belanda dan dituntut atas keterlibatannya dalam pembantaian ini.

Sumber : 16

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire