Herd immunity belum tercapai, prokes tak boleh kendur

Elshinta
Selasa, 26 Oktober 2021 - 17:23 WIB | Editor : Calista Aziza | Sumber : Antara
Herd immunity belum tercapai, prokes tak boleh kendur
Komunitas Badut Tasikmalaya (Battik) mengenakan masker ke siswa saat sosialisasi protokol kesehatan pada pembelajaran tatap muka SD Negeri Dadaha, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (27/9/2021). (ANTARA FOTO/ADENG BUSTOMI)

Elshinta.com - Berita foto di sejumlah media mengabarkan bahwa semakin banyak warga DKI Jakarta yang berolahraga pagi di kawasan Jalan Sudirman pada Minggu (24/10). Dalam foto itu tampak masyarakat mulai berani berkerumun, bahkan banyak pula yang tidak memakai masker.

Bisa jadi berita foto itu mewakili pandangan sebagian masyarakat di negeri ini, yang menganggap Indonesia sudah aman dari penularan virus COVID-19. Pandangan ini berangkat dari data penularan COVID-19 yang terus menurun.

Memang, menjelang akhir tahun 2021, kondisi COVID-19 di Indonesia terlihat membaik. Meski demikian, kasus harian dan kasus kematian akibat COVID-19 masih bertambah.

Merujuk data dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 hingga Senin (25/10/2021) pukul 12.00 WIB, ada penambahan 460 kasus baru dalam 24 jam terakhir. Penambahan tersebut menyebabkan total kasus COVID-19 di Indonesia saat ini mencapai 4.240.479, terhitung sejak kasus pertama diumumkan Presiden RI Joko Widodo pada 2 Maret 2020.

Banyak yang menilai angka 460 kasus positif itu "sangat kecil" dibandingkan saat puncak penularan COVID-19 di Tanah Air. Pada pertengahan Juli 2021 kasus positif menembus 54.517 penambahan per hari. Perbandingan angka inilah yang membuat sebagian masyarakat sudah tenang. Gara-gara merasa tenang, protokol kesehatan mulai mengendur. Lebih tenang lagi karena menganggap vaksinasi sudah berjalan maksimal.

Jika melihat data perkembangan vaksinasi nasional, sebenarnya belum bisa dikategorikan aman. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan data laporan vaksinasi COVID-19 secara harian pada Sabtu (23/10/2021) hingga pukul 12.00 WIB, capaian vaksinasi dosis pertama secara nasional sebanyak 112.271.928 dosis atau setara dengan 53,91 persen dari target sasaran. Kemudian, capaian vaksinasi dosis kedua secara nasional sebanyak 67.165.732 dosis atau setara dengan 32,25 persen.

Persentase itu menunjukkan vaksinasi masih jauh dari target nasional. Artinya, belum bisa dibilang aman. Masih harus mengejar sasaran target vaksinasi COVID-19 secara nasional sebanyak 208.265.720 warga agar "herd immunity" di Indonesia tercapai.

Lantas, kapan hal tersebut akan terjadi? Apa saja syarat agar target herd immunity di Indonesia bisa segera tercapai?

Sekadar mengingatkan, herd immunity adalah sekumpulan populasi manusia yang kebal terhadap penyakit tertentu, sehingga memberikan perlindungan tidak langsung bagi sekelompok orang yang tidak kebal terhadap penyakit. Sebagai contoh, jika ada 80 persen lebih populasi manusia yang kebal terhadap virus corona, empat dari setiap lima orang yang bertemu dengan pengidap tidak akan terinfeksi virus.

Herd immunity tidak akan membuat virus menyebar lebih luas. Dengan cara tersebut, penyebaran infeksi virus corona dapat dikendalikan dengan baik. Herd immunity di suatu daerah akan berbeda-beda, tergantung pada seberapa menular suatu penyakit dan kekebalan tubuh masing-masing orang.

Secara umum herd immunity terjadi ketika sedikitnya 70 persen masyarakat sudah divaksin. Mereka akan memiliki antibodi terhadap COVID-19, sehingga pandemi dapat segera diatasi.

Persentase ini setara dengan vaksin yang sudah diberikan kepada 208.265.720 orang, sebagaimana dilansir dalam Satuan Tugas Penanganan COVID-19. Di dalamnya termasuk tenaga kesehatan, kaum lanjtu usia, petugas publik, masyarakat rentan dan masyarakat umum, serta anak-anak berusia 12-17 tahun.

Presiden Joko Widodo menetapkan target sebanyak 1 juta penyuntikan dosis vaksin COVID-19 per hari, sejak Juli lalu. Hitung-hitungannya, jika diberikan dalam jumlah 1 juta dosis per hari, sebulan sekitar 30 juta dosis, dan setahun 360 juta dosis. Target sudsh terlewatkan. Kira-kira pada Juli 2022 herd immunity sudah tercapai.

Karena itu, sepanjang herd immunity belum tercapai, alangkah baiknya protokol kesehatan (prokes) tidak mengendur. Presiden berulangkali mengingatkan masyarakat untuk tetap menjalankan prokes. Begitupun penegasan Satgas Penanganan COVID-19. Prokes dalam masa pandemi mutlak untuk mencegah penularan.

Vektor penularan COVID-19 ini adalah manusia, sehingga kerumunan harus tetap dihindari. Melepas masker di tempat umum tentu masih berbahaya, karena memperbesar risiko penyebaran jika seseorang sedang terjangkit virus.

Satgas mengingatkan banyak pelajaran yang dapat diambil dari kasus sejumlah negara seperti Amerika Serikat. Di negara itu, prokes sempat dilonggarkan dan masyarakat boleh tidak memakai masker ketika populasi yang harus divaksin sudah lebih dari 60 persen. Namun yang terjadi, kasus penularan dan meninggal akibat COVID-19 malah meningkat.

Epidemiolog dari Griffith University di Australia, Dicky Budiman juga mengingatkan bahwa masyarakat masih perlu berwaspada dan menaati protokol kesehatan. Akan sangat berbahaya jika masyarakat mengabaikan prokes dan berpikir pandemi sudah lewat karena angka COVID-19 menurun.

Ia mengatakan pemakaian masker masih menjadi kewajiban jika berada di luar ruangan. Selain itu, menjauhi kerumunan dan menjaga jarak juga masih penting dilakukan.

Berdasarkan penelitian Proceedings of the National Academy of the Sciences of the United States of America tahun 2021, pemakaian masker di luar ruangan masih efektif menangkal pemaparan virus sebesar 70 persen sedangkan di dalam ruangan, efektivitasnya bisa mencapai 80 persen.

Jadi, jangan kendur menjalani prokes karena Indonesia masih berada dalam level penularan di komunitas. Dengan demikian, penularan masih tergolong buruk dan risiko penyebaran masih potensial.

DISCLAIMER: Komentar yang tampil sepenuhnya menjadi tanggungjawab pengirim, dan bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi Elshinta.com. Redaksi berhak menghapus dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.

Baca Juga

 
APBD baru terserap 12 persen, Bupati Kudus minta OPD harus aktif 
Senin, 20 Maret 2023 - 21:36 WIB

APBD baru terserap 12 persen, Bupati Kudus minta OPD harus aktif 

Elshinta.com, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus Jawa Tengah menyelenggarakan Rapat Pimpinan (Rapim...
Kementerian PUPR sebut semua ruas tol baru di IKN diterapkan MLFF
Senin, 20 Maret 2023 - 19:47 WIB

Kementerian PUPR sebut semua ruas tol baru di IKN diterapkan MLFF

Elshinta.com, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR melalui Badan Pengatur Jalan...
Pengamat usul PPh tinggi untuk penjualan pakaian bekas
Senin, 20 Maret 2023 - 19:07 WIB

Pengamat usul PPh tinggi untuk penjualan pakaian bekas

Elshinta.com, Pengamat ekonomi Universitas Pendidikan Nasional Denpasar, Bali, Prof Ida Bagus Raka S...
Bengkulu dirikan pos pemeriksaan hewan di perbatasan wilayah
Senin, 20 Maret 2023 - 18:52 WIB

Bengkulu dirikan pos pemeriksaan hewan di perbatasan wilayah

Elshinta.com, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu menyiapkan pos pemeriksaan di s...
Ditjen Pajak rilis fitur baru layanan lupa EFIN dalam M-Pajak
Senin, 20 Maret 2023 - 18:21 WIB

Ditjen Pajak rilis fitur baru layanan lupa EFIN dalam M-Pajak

Elshinta.com, Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan merilis fitur baru dalam aplikasi penye...
BI yakini kebangkrutan bank di AS tak berdampak besar ke Tanah Air
Senin, 20 Maret 2023 - 18:06 WIB

BI yakini kebangkrutan bank di AS tak berdampak besar ke Tanah Air

Elshinta.com, Bank Indonesia (BI) meyakini penutupan tiga bank di Amerika Serikat (AS), di antaranya...
Pemerintah menjamin ketersediaan pangan menghadapi Ramadan dan Idul Fitri
Senin, 20 Maret 2023 - 17:37 WIB

Pemerintah menjamin ketersediaan pangan menghadapi Ramadan dan Idul Fitri

Elshinta.com, Mendekati bulan Ramadan, ketersediaan pangan menjadi sangat penting. Hal ini disebabka...
Penumpang LRT di Palembang diprediksi naik selama Ramadhan
Senin, 20 Maret 2023 - 17:16 WIB

Penumpang LRT di Palembang diprediksi naik selama Ramadhan

Elshinta.com, Jumlah penumpang moda transportasi kereta api ringan atau light rail transit (LRT) di...
Muhammadiyah raih penghargaan PPKM Award dari Presiden Jokowi
Senin, 20 Maret 2023 - 17:08 WIB

Muhammadiyah raih penghargaan PPKM Award dari Presiden Jokowi

Elshinta.com, Pimpinan Pusat Muhammadiyah meraih penghargaan PPKM Award dari Presiden Joko Widodo at...
Ratusan IKM ikut `Ramadhan Fair` di Disperindag Sleman
Senin, 20 Maret 2023 - 16:55 WIB

Ratusan IKM ikut `Ramadhan Fair` di Disperindag Sleman

Elshinta.com, Ratusan Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyaka...

InfodariAnda (IdA)