Inggris dorong aksi iklim global yang ambisius dalam presidensi COP26

Elshinta
Jumat, 29 Oktober 2021 - 12:32 WIB | Editor : Calista Aziza | Sumber : Antara
Inggris dorong aksi iklim global yang ambisius dalam presidensi COP26
Aktivis Ocean Rebellion berpakaian seperti Boris Johnson dan \\\"Oil Head\\\" membakar layar perahu kecil di sebelah Sungai Clyde, di seberang Scottish Event Campus, lokasi pelaksanaan COP26, di Glasgow, Skotlandia, Inggris, Rabu (27/10/2021). REUTERS/Russell Cheyne

Elshinta.com - Pemerintah Inggris, yang memegang presidensi dalam Konferensi Tingkat Tinggi Perubahan Iklim PBB ke-26 (COP26), menargetkan penetapan aksi iklim yang ambisius untuk mengurangi emisi dan bagi negara-negara yang terlibat untuk secara kolektif menandakan komitmen untuk mempertahankan kenaikan suhu global di bawah 2 derajat Celsius.

Dalam keterangan tertulis Kedutaan Besar Inggris yang diterima di Jakarta, Kamis, dikatakan bahwa Inggris telah meluncurkan program acara dalam keketuaan untuk KTT COP26 yang akan berlangsung di Glasgow dari 31 Oktober hingga 12 November.

Kegiatan Presidensi Inggris sendiri akan dimulai dengan KTT Pemimpin Dunia pada 1 hingga 2 November, di mana 120 kepala negara termasuk Presiden RI Joko Widodo dikatakan telah mengkonfirmasi kehadirannya.

Selain sejumlah agenda negosiasi formal, dan diskusi di tangkat menteri, rangkaian program kepresidenan Inggris akan fokus pada dukungan yang diberikan oleh masyarakat global terhadap aksi iklim yang ambisius, termasuk dengan meningkatkan aksi untuk beradptasi dengan dampak perubahan iklim serta memomibilisasi pendanaan secara kolektif untuk mempertahankan tujuan penting yang tertuang dalam Perjanjian Paris, yakni menekan kenaikan suhu global sebisa mungkin mendekati 1,5 derajat Celsius.

Duta Besar Inggris untuk Indonesia Owen Jenkins mengatakan bahwa COP26 diharapkan dapat membangun momentum yang telah terbentuk dalam KTT G7, Sidang Umum PBB pada bulan lalu, dan pertemuan G20 di Italia.

“Waktu untuk hanya berkata-kata hangat sudah berakhir. Ekonomi terbesar dunia memang perlu bertindak, dan memberi contoh. Perubahan Iklim dan pemanasan global merupakan hal yang sangat mendesak untuk ditangani sehingga kita diminta untuk mengambil tindakan saat ini juga – tidak hanya untuk generasi mendatang, tetapi untuk kelangsungan hidup kita sendiri,” kata Dubes Jenkins.

Serangkaian acara yang disusun oleh Inggris juga mencakup beberapa tema utama yakni keuangan, beradaptasi dengan dampak perubahan iklim, transisi energi, alam dan penggunaan lahan, gender, dan keterlibatan anak muda.

Selain itu, akan digelar pula diskusi terkait peralihan energi dari batu bara ke sumber energi yang bersih, menanggapi laporan IPCC dan pertemuan antar menteri pendidikan dan perubahan iklim dengan anak muda untuk membahas peran pendidikan dalam membentuk masa depan yang lebih positif terkait iklim.

Komunitas garis depan juga akan turut dilibatkan dalam gelaran tersebut di mana mereka akan membagikan pengalaman terkait dampak buruk perubahan iklim.

DISCLAIMER: Komentar yang tampil sepenuhnya menjadi tanggungjawab pengirim, dan bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi Elshinta.com. Redaksi berhak menghapus dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.

Baca Juga

 
Demi kepentingan Eropa, Ukraina masuk Uni Eropa dan NATO
Selasa, 14 Maret 2023 - 21:14 WIB

Demi kepentingan Eropa, Ukraina masuk Uni Eropa dan NATO

Elshinta.com, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan langkah negaranya masuk Uni Eropa...
EIB pertimbangkan luncurkan dana baru untuk lawan subsidi AS
Rabu, 01 Maret 2023 - 08:35 WIB

EIB pertimbangkan luncurkan dana baru untuk lawan subsidi AS

Elshinta.com, Dalam konteks perdebatan mengenai tanggapan Eropa terhadap program subsidi Presiden AS...
Restoran di Jerman denda pengunjung yang tak habiskan makanan
Kamis, 09 Februari 2023 - 17:59 WIB

Restoran di Jerman denda pengunjung yang tak habiskan makanan

Elshinta.com, Restoran-restoran di negara bagian Lower Saxony, Jerman, menetapkan biaya tambahan kep...
Inggris luncurkan prangko bergambar Raja Charles tanpa mahkota
Rabu, 08 Februari 2023 - 13:06 WIB

Inggris luncurkan prangko bergambar Raja Charles tanpa mahkota

Elshinta.com, Prangko baru yang menampilkan gambar Raja Charles tanpa mahkota terungkap untuk pertam...
Jerman amankan lebih banyak mineral penting dalam tur Amerika Selatan
Senin, 30 Januari 2023 - 10:59 WIB

Jerman amankan lebih banyak mineral penting dalam tur Amerika Selatan

Elshinta.com, Kanselir Jerman Olaf Scholz mengumumkan kemitraan komoditas baru yang diperluas dengan...
Pria di Spanyol serang pendeta pakai parang
Kamis, 26 Januari 2023 - 16:23 WIB

Pria di Spanyol serang pendeta pakai parang

Elshinta.com, Seorang pria yang membawa parang menyerang pendeta di dua gereja di Spanyol selatan se...
Jerman akan mulai latih tentara Ukraina gunakan tank Leopard 2
Kamis, 26 Januari 2023 - 16:11 WIB

Jerman akan mulai latih tentara Ukraina gunakan tank Leopard 2

Elshinta.com, Juru bicara Kementerian Pertahanan Jerman Arne Collatz pada Rabu mengatakan negaranya...
Bos mafia Italia paling dicari ditangkap setelah buron 30 tahun
Selasa, 17 Januari 2023 - 10:59 WIB

Bos mafia Italia paling dicari ditangkap setelah buron 30 tahun

Elshinta.com, Bos mafia paling dicari di Italia, Matteo Messina Denaro, ditangkap di Sisilia pada S...
Rusia kerahkan unit militer di Al-Bab Suriah
Sabtu, 14 Januari 2023 - 11:15 WIB

Rusia kerahkan unit militer di Al-Bab Suriah

Elshinta.com, Rusia mengerahkan unit militer di daerah kekuasaan rezim Bashar al-Assad di selatan di...
Erdogan kutuk kekerasan terhadap Presiden Brazil
Selasa, 10 Januari 2023 - 16:24 WIB

Erdogan kutuk kekerasan terhadap Presiden Brazil

Elshinta.com, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengutuk kekerasan terhadap Presiden Brazil Luiz I...

InfodariAnda (IdA)