Top
Begin typing your search above and press return to search.

Sekjen PFI: Kerugian petani akibat penyakit tanaman bisa 35 persen

Sekjen Perhimpunan Fitopatologi Indonesia (PFI), Prof Dr Achmadi Priyatmojo mengemukakan bahwa penyakit yang menyerang tanaman bisa menurunkan produksi cukup signifikan, bahkan bisa merugikan petani antara 20 hingga 35 persen.

Sekjen PFI: Kerugian petani akibat penyakit tanaman bisa 35 persen
X
Sumber foto: Antara/elshinta.com

Elshinta.com - Sekjen Perhimpunan Fitopatologi Indonesia (PFI), Prof Dr Achmadi Priyatmojo mengemukakan bahwa penyakit yang menyerang tanaman bisa menurunkan produksi cukup signifikan, bahkan bisa merugikan petani antara 20 hingga 35 persen.

"Serangan berat bisa mematikan tanaman. Penyakit tanaman ini, antara lain disebabkan oleh jamur, bakteri, virus, mikroplasma dan lainnya. Selain itu, patogen atau penyakit bisa merusak tanaman karena faktor lingkungan," kata Prof Dr Achmad Priyatmojo dalam rilis Universitas Brawijaya (UB) yang diterima di Malang, Minggu (31/10).

Ia mencontohkan jika patogen (penyakit) menyerang tanaman atau bijian, seperti kacang tanah, jamur itu menghasilkan mikotoksin. Jika kacang tanah itu dimakan, racun itu akan masuk dalam metabolisme tubuh dan bisa menyebabkan kanker.

Di sela Konferensi dan Kongres XXVI PFI yang diselenggarakan secara virtual dan didukung oleh UB TV itu mengatakan digitalisasi, mekanisasi dan modernisasi juga menjadi tantangan utama dalam sektor pertanian.

Selain itu, lanjutnya, perubahan lingkungan dan sumber daya alam pertanian, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, ketahanan, keamanan dan diversifikasi pangan, sumber daya manusia hingga regulasi, juga menjadi tantangan tersendiri bagi sektor pertanian.

llmu pengetahuan, menurut dia, menunjukkan bahwa perubahan iklim memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan tanaman, terutama karena perluasan penyebaran patogen dan perubahan epidemi penyakit.

Upaya mitigasi dan adaptasi untuk mengatasi dampak ini akan menjadi tantangan besar bagi organisasi perlindungan tanaman nasional, regional dan internasional, termasuk di dalamnya adalah PFI.

Kongres dan seminar internasional PFI digelar pada 29-30 Oktober 2021, dengan tujuan memadukan dosen, peneliti, praktisi, pembuat kebijakan, mahasiswa dan komunitas tingkat nasional maupun internasional agar mendiseminasikan hasil-hasil penelitian dan pengetahuan yang berhubungan dengan patologi tumbuhan dalam rangka mewujudkan pertanian berkelanjutan dan keamanan pangan.

Sumber : Antara

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire