Top
Begin typing your search above and press return to search.

Boyolali gelar simulasi, antisipasi bencana tanah longsor

Sejumlah warga Desa Kendel, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, JawaTengah jatuh ke jurang akibat diterjang bencana tanah longsor di daerah setempat.

Boyolali gelar simulasi, antisipasi bencana tanah longsor
X
Sumber foto: Sarwoto/elshinta.com.

Elshinta.com - Sejumlah warga Desa Kendel, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, JawaTengah jatuh ke jurang akibat diterjang bencana tanah longsor di daerah setempat. Sekitar 250 personil gabungan Tim Reaksi Cepat (TRC), TNI/Polri, Palang Merah Indonesia (PMI) Relawan,Sar, Satpol PP, dinas sosial, dinas kesehatan dan Tagana datang ke lokasi untuk mengevakuasi para korban menuju ke Balai Desa Kendel sebagai posko lapangan darurat bencana.

Petugas juga menurunkan anjing pelacak untuk mempercepat menemukan korban yang masih tertimbun longsor. Setelah dilakukan pencarian, akhirnya tim menemukan empat warga yang tertimbun longsor, untuk dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waras Wiris untuk dilakukan autopsi.

Demikian skenario pelaksanaan simulasi tanggap darurat bencana tanah longsor di Desa Kendel pada Kamis (11/11) yang digelar oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali bekerjasama dengan Komando Resor Militer (Korem) 074/Warastratama. Simulasi ini digelar sebagai bentuk persiapan awal untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam di Boyolali. khususnya bencana tanah longsor di Desa Kendel.

Komandan Korem (Danrem) 074/Warastratama Surakarta Kolonel Inf, Rudy Saladin di lokasi simulasi bencana mengatakan. Selain sebagai latihan, simulasi bertujuan untuk melihat kesiapan 250 personel yang sudah dilatih selama beberapa hari terakhir. Selain itu, seluruh personil juga diintruksikan untuk mempraktekan metode, kinerja atau koordinasi di lapangan saat terjadi bencana.

“Nanti akan ada yang melaksanakan evakuasi pengungsi bencana, pencarian dan penyelamatan korban, menggelar dapur lapangan, tenda evakuasi, posko lapangan, yang terpenting adalah bagaimana berkoordinasi antar bagian. Sehingga kerja kita, siapa berbuat apa itu sesuai dengan apa yang sudah kita rencanakan sebelumnya,” katanya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sarwoto, Jumat (12/11).

Sementara itu Sekretaris Desa Kendel, Muhammad Ichwan mengatakan dengan adanya simulasi tersebut, sebanyak 6.672 jiwa warganya dapat memiliki pengetahuan terkait dengan mitigasi bencana tanah longsor yang sudah dua kali terjadi di Desa Kendel, yakni tahun 2016 dan 2019. Dari empat dusun yang dimiliki, sebanyak 53 KK atau 209 jiwa mengikuti simulasi agar mengetahui tindakan yang dilakukan saat bencana dan pasca bencana.

“Desa Kendel itu terdiri dari empat Kadus. Kadus empat ini termasuk tanah yang labil dan ini kejadian masyarakat ini sudah yang ke dua kali. Kami dari pemerintah desa mengucapkan terimakasih dengan simulasi ini,” ujarnya singkat.

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire