Buaya masuk pesantren, gegerkan pengasuh dan santri
Seekor buaya muara masuk ke dalam lingkungan Pesantren Ad-Dhuha di Desa Mulyamekar, Kecamatan Babakan Cikao, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, telah menggegerkan seisi pesantren.

Elshinta.com - Seekor buaya muara masuk ke dalam lingkungan Pesantren Ad-Dhuha di Desa Mulyamekar, Kecamatan Babakan Cikao, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, telah menggegerkan seisi pesantren.
Setelah hampir satu jam akhirnya buaya dengan panjang 1.5 meter berat 20 kg itu, berhasil ditangkap pengurus pesantren dan diserahkan ke petugas Animal Rescue Pemadam Kebakaran Kabupaten Purwakarta.
Penemuan buaya ini sempat mengagetkan seluruh santri, lantaran ada di kubangan sampah di dalam pesantren dan dikhawatirkan menyerang kepada santri -santri.
Ustad Solihin pengurus pesantren Ad-dhuha mengatakan, awalnya buaya itu dikira Biawak. "Akan tetapi setelah diteliti ternyata binatang itu adalah seekor buaya dan binatang sangat membahayakan," ujarnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Tita Sopandi, Kamis (18/11).
Karena khawatir menyerang santri, tanpa memiliki keahlian buaya itu ditangkap dengan menggunakan galah, kain dan lakban. "Akhirnya buaya itu berhasil ditangkap," ujarnya.
Solihin tidak mengetahui pasti asal buaya itu, mengingat lokasi pesantren jauh dari muara sungai maupun rawa.
Demi keamanan pihak pesantren meminta bantuan petugas Animal Rescue Pemadam Kebakaran Kabupaten Purwakarta untuk mengamankan buaya yang ditangkapnya itu.
Sementara menurut petugas Animal Rescue Pemadam Kebakaran Purwakarta, M Rizal Ashar, diduga buaya itu terbawa arus saat terjadi hujan lebat. "Kuat dugaan binatang tersebut merupakan peliharaan warga yang lari," ujar Rizal.
Buaya dengan panjang 1.5 meter berat 20 Kg itu akan diserahkan ke pihak BKSDA Purwakarta.