Elshinta.com - Para emak-emak pedagang kecil mendapat tawaran pinjaman dengan bunga sangat rendah sebesar 2 persen per tahun hasil kerjasama Pemprov Jateng dan Bank Jateng. Selain pedagang, para ibu pelaku industri kecil rumahan mendapat tawaran yang sama yang dikemas dalam Kredit Lapak.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Sabtu (27/11) di sela-sela gelaran Borobudur Marathon di Kabupaten Magelang, Jateng menyerahkan pinjaman bunga sangat rendah secara simbolis kepada ibu-ibu pedagang Pasar Salaman Magelang.
"Hari ini kita launching Kredit Lapak, kredit untuk ibu-ibu pedagang pasar tradisional dan ibu-ibu kreatif di rumah. Plafonnya maksimal Rp 2 juta dengan bunga 2 persen per tahun," kata Ganjar.
Program ini dikeluarkan untuk mendorong kebangkitan ekonomi, khususnya ibu-ibu. Sebab banyak kelompok perempuan ini kreatif dan memiliki banyak sektor usaha kecil.
"Selain itu kelompok perempuan ini biasanya gemi, titi (hemat dan teliti) dan manajemen keuangannya bagus. Sehingga disiplin mereka juga bagus," ucapnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Joko Hendrianto, Minggu (28/11).
Ganjar berharap, program ini dapat membantu kelompok perempuan di Jateng menjalankan usahanya. Sebab diantara mereka, banyak yang sebenarnya membutuhkan modal kecil untuk menjalankan usahanya itu.
"Rata-rata mereka butuh modal tiap hari Rp100.000 sampai Rp1 juta. Kalau pinjam ke bank kan susah, makanya dengan program ini harapan saya mereka bisa terbantu," jelasnya.
Ganjar mengatakan akan melihat perkembangan program itu. Kalau berhasil dan penerimaan masyarakat baik, maka program itu akan dikembangkan lebih jauh lagi.
"Ini tanpa agunan ya. Nek utange sakmono nganggo agunan ya pedhot boyoke (kalau utangnya segitu dan pakai agunan ya berat). Ini upaya kita menggerakkan ekonomi agar menggelinding. Mumpung pandemi sudah membaik, mereka kita bantu bisa jualan lagi. Kalau pasarnya ramai, dagangan laku, maka insyaallah membikin mereka semangat," ujarnya.
Sementara itu, salah satu ibu-ibu pedagang pasar Salaman, Sri Ismiyati,40 mengaku sangat senang dengan adanya Kredit Lapak dari Pemprov Jateng. Program itu merupakan jawaban atas kesulitan modal pelaku usaha kecil di Jawa Tengah.
"Ini ringan sekali, dengan kredit Rp 1 juta, setoran perbulan hanya Rp 80.000. Kan sangat ringan, makanya menurut saya ini menarik banget," katanya.
Lebih lanjut penjual Gethuk Pelangi ini mengatakan, biasanya modal ibu-ibu pedagang pasar tidak banyak. Dalam sehari hanya membutuhkan modal produksi Rp200.000.
"Kalau hutang di tempat lain kan susah uang segitu, makanya ini saya tertarik dengan adanya Kredit Lapak dari Bank Jateng," ujarnya.