Elshinta.com - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalimantan Selatan menggelar `Refreshment Wartawan 2021` yang diikuti 29 awak media yang berasal dari media eletronik, cetak dan online.
Bank Indonesia menyoroti potensi ekonomi Kalsel dalam memajukan dan mengembangkan UMKM masyarakat Kalsel dalam masa pandemi Covid 19. Hal itu diungkapkan Kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Selatan Amanlison Sembiring diwakili ekonom ahli Kelompok Perumusan KEKDA Wilayah dan BI Kalsel, Dadi Eka Cipta dalam membuka kegiatan refreshment yang bertempat di salah satu hotel di Banjarbaru yang digelar 3-5 Desember 2021.
Menurut Dadi kegiatan selain meningkatkan wawasan kewartawanan dan juga merupakan ajang silaturahmi dan sinergitas antara Bank Indonesia Pwk Kalsel dan wartawan.
"Kita berharap dengan pelatihan ini, teman-teman terupdate informasi terkini terkait dengan kebijakan Bank Indonesia. Kami juga berharap nanti kebijakan-kebijakan ini bisa dikomunikasikan baik itu ke masyarakat maupun stakeholder lainnya," ungkap Dadi.
Dikatakan, ada berbagai kebijakan yang dilakukan Bank Indonesia seperti mendorong di masa pandemi ini Pemerintah bisa melakukan optimalisasi penyerapan anggaran. Anggaran Pemerintah diharapkan menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi. Karena subsidi Pemerintah sangat besar dalam mendorong ekonomi. Selain itu, kebijakan yang dilakukan dapat membantu di triwulan dua dan seterusnya ekonomi bisa tumbuh positif kembali. BI juga mendorong agar pembiayaan tidak menjadi masalah.
"Bagi yang telah mendapatkan kredit dengan adanya pandemi dan terdampak, bisa dilakukan reskedul, bisa direstrukturisasi. Sementara bagi yang baru, mungkin bisa mendapatkan pembiayaan dengan suku bunga yang rendah," Dadi mengharapkan.
Menurutnya, kebijakan BI terkait moneter seperti mempertahankan suku bunga BI tetap rendah di 3,5 persen. Kebijakan di Makro Prudensial seperti menurunkan uang muka pembayaran rumah dan kendaraan. Juga BI mendorong ekonomi digital agar lebih berkembang lagi, sehingga membantu UMKM.
"Kita tahu pada saat pandemi ini yang terdampak itu UMKM. UMKM itu berkontribusi 60 persen terhadap pertumbuhan ekonomi. Penyerapan tenaga kerjanya mencapai 97%. Tapi dengan adanya Covid, omset penjualan turun drastis. Mereka juga kesulitan memperoleh bahan baku," Dadi menegaskan.
BI yang utama menjaga bagaimana supaya ekonomi tetap tumbuh dan inflasinya bisa tetap terjaga, terkendali. "Supaya tetap tumbuh ekonomi kita, perlu peran serta semua pihak. Seperti Pemerintah dengan anggarannya. Pelaku Usaha supaya ada diversifikasi produk dan diversifikasi pemasarannya," ujarnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Syahri Ruslan, Senin (6/12).
"Karena bagaimanapun juga dikatakan (ekonomi kita) lumpuh, tidak lumpuh. Kita tetap tumbuh. Semenjak triwulan satu 2021 ini kita sudah mulai membaik. Di triwulan dua sudah tumbuh positif," Dadi kembali menjelaskan.
Itu artinya kata Dadi, aktivitas ekonomi sudah mulai jalan. Daya beli masyarakat sudah mulai meningkat. Jangan sampai nanti dikatakan melambat dan akibatnya stagnasi atau ekonomi kita sudah betul-betul tidak jalan dan masyarakat akan menderita.