Elshinta.com - Raden Otto Iskandardinata meninggal dunia pada 20 Desember 1945. Salah satu pahlawan nasional ini wafat di Tangerang, Banten dan dalam usia 48 tahun.
Otto Iskandardinata pernah masuk ke dalam daftar hitam yang membuat pemerintah kolonial Belanda ketar-ketir karena keberaniannya dalam membongkar kasus bendungan Kemuning. Ia terkenal sebagai seorang yang sangat berani melawan Belanda.
Otto Iskandardinata juga menjadi orang pertama yang memopulerkan frasa Indonesia Merdeka.
Otto Iskandardinata menjadi korban “Laskar Hitam” di Pantai Mauk, Tangerang yang merenggut nyawanya. Tidak hanya itu, jenazahnya juga tidak pernah ditemukan sampai saat ini.
Otto Iskandardinata kemudian ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional berdasarkan Surat Kepurusan Presiden RI No 088/TK/Tahun 1973 pada tanggal 6 November 1973.
Raden Otto Iskandardinata lahir pada 31 Maret 1897 di Bojongsoang, Bandung, dari keluarga terpandang.
Ayahnya, Raden Haji Rachmat Adam merupakan seorang kepala desa, dan Ibunya bernama Nyi Raden Siti Hatijah. Tempat tinggalnya juga merupakan rumah paling besar dan megah se-Bojongsoang.
Otto Iskandar Dinata menikah dengan seorang perempuan bernama Soekirah, putri Asisten Wedana di Banjarnegara yang 10 tahun lebih muda darinya. Dari pernikahan itu, keduanya dikaruniai 12 orang anak.
20 Desember 1945 ditetapkan sebagai hari meninggalnya Otto Iskandardinata.
Ia menjadi korban “Laskar Hitam” di Pantai Mauk, Tangerang dan tidak pernah ditemukan jenazahnya pascakematiannya. Sebenarnya pada penghujung 1952, sebuah peti jenazah tiba di kediaman Otto Iskandardinata diiringi ratusan orang.
Tapi di dalamnya tidak ada jenazah Otto Iskandardinata, melainkan hanya pasir dan air laut yang diambil dari kawasan Pesisir Mauk, Tangerang, Banten sebagai pengganti jenazahnya. (Sumber: https://bit.ly/327PzUI)