Elshinta.com - Sebanyak 27 orang kelompok kriminal bersenjata (KKB) dari Kampung Ambaidiru, Distrik Kosiwo, Kabupaten Kepulauan Yapen, menyerahkan diri ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Upacara penyerahan diri KKB ini, berlangsung di Lapangan apel Mapolres Kepulauan Yapen, Sabtu (18/12) yang dihadiri oleh Asisten II mewakili Bupati Kepulauan Yapen Ir. Edy Mudumi, Kakesbangpol Sony Woria, PJU Polres Yapen serta para Kepala Kampung.
Kapolres Kepulauan Yapen AKBP Ferdyan Indra Fahmi menjelaskan, penyerahan diri KKB sebanyak 27 orang ini, buntut penegakan hukum yang dilakukan aparat gabungan TNI-Polri kampung Ambaidiru pada 8 Desember 2021 lalu
“Kami selaku aparat keamanan di sini, Polres Kepulauan Yapen dan Kodim 1709/yawa mempunyai komitmen yang tinggi untuk menjaga wilayah kita, dimana masyarakat Yapen telah kami anggap sebagai bagian dari keluarga kami TNI-Polri termasuk juga pemerintah daerah tidak tinggal diam,” ujar AKBP Ferdyan Indra Fahmi.
Dikatakan, Polri bersama TNI terus melakukan upaya penegakan hukum secara persuasif dan humanis untuk memberikan pemahaman serta meyakinkan masyarakat semuanya bahwa aparat TNI-Polri yang ada di Kepulauan Yapen ini bukan sebagai musuh tapi sebagai keluarga.
“Kami hadir disini membantu Pemerintah Daerah untuk membangun Kepulauan Yapen dan membantu percepatan kesejahteraan untuk bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat, dari sisi pendidikan dan dari sisi kesehatan,” ungkapnya.
Saat ini, kata Ferdyan, Polri juga fokus melindungi masyarakat serta menjaga masyarakat dalam menyongsong perayaan Hari Natal di tanggal 25 Desember 2021.
“Kita harus pastikan bahwa perayaan natal berjalan dengan damai, aman, sukacita dan penuh hikmat sehingga saudara kita semua yang merayakan Natal dapat melaksanakan ibadah dengan tenang,” kata Ferdyan.
Kapolres menambahkan, polisi menyambut baik upaya nyata dari semua Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) untuk hadir di Polres Yapen menyerahkan diri dan menyatakan bahwa kita semua adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sebab Papua dari dulu adalah Indonesia, Indonesia adalah Papua dan sudah tidak ada lagi perjuangan - perjuangan yang di luar, tidak ada lagi yang namanya perjuangan mengatasnamakan Papua Merdeka atau west Papua, Papua Barat.
Ferdyan mengungkapkan, sebagai calon generasi penerus bangsa inilah negara kita Negara Kesatuan Republik Indonesia, Saatnya kita berjuang untuk mensejahterakan masyarakat kita dengan menambah kualitas sumber daya manusia khususnya di Kabupaten Kepulauan Yapen.
Kemudian dari sisi pendidikan, sisi kesehatan juga sama kita menjaga saudara-saudara kita, orang tua serta adik-adik kita semuanya dari penyakit ataupun apalagi saat ini kita menghadapi pandemi Covid-19.
Sementara itu Dandim 1708 Yawa Letkol Inf Catur Prasetiyo Nugroho mengatakan bahwa keberadaan kami TNI dan Polri bukan untuk menakut-nakuti adik-adik semuanya.
“Kita disini bersama-sama ingin memajukan pembangunan yang ada di wilayah Kepulauan Yapen dan perlu diketahui sesuai dengan petunjuk Panglima TNI bahwa kita ini menyadarkan teman-teman yang bersebrangan bahwa kita adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia, jadi tidak ada lagi yang berfikir bahwa Papua itu akan merdeka,” kata Dandim.
Dandim mengatakan, pihaknya sangat bangga dan senang kerjasama antara TNI dan Polri yang ada di wilayah Yapen sehingga rekan-rekan kita ini, adik - adik saya dapat dengan kesadaran yang cukup tinggi mau kembali ke pangkuan ibu pertiwi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Saya mengucapkan banyak terimakasih dan saya bangga kepada masyarakat khususnya di Pemerintahan Kabupaten Kepulauan Yapen serta terimakasih juga kepada bapak Kepala Kampung yang sudah berusaha untuk menyadarkan semuanya sehingga ada kemauan dari diri sendiri untuk kembali ke pangkuan ibu Pertiwi tanpa paksanaan,” ujar Dandim seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Aman Hasibuan, Minggu (19/12).
Pada kesempatan yang sama salah satu KKB yang menyerahkan diri mengatakan disini mungkin sebetulnya kami sudah ikut jalan yang salah maka itu sekarang kami mau kembali untuk bersatu kita bersama-sama mewujudkan persatuan Republik Indonesia.
“Bapak Kapolres sudah sampaikan kita tidak perlu lagi Merdeka, kami semua sudah sepakat untuk mengantarkan diri kesini dan mengaku kesalahan-kesalahan kami, oleh karena itu sekarang kami mau kembali dan bersatu bersama-sama dalam memajukan Negara Kesatuab Republik Indonesia,” ucapnya.