Pandemi, omzet pedagang elektronik turun drastis
Sejak merebaknya Covid-19 di negara-negara di dunia, termasuk Indonesia telah memporakporandakan berbagai sendi dan sektor, mulai dari kondisi tubuh manusia, hingga kepada sektor ekonomi yang nyaris lumpuh.

Elshinta.com - Sejak merebaknya Covid-19 di negara-negara di dunia, termasuk Indonesia telah memporakporandakan berbagai sendi dan sektor, mulai dari kondisi tubuh manusia, hingga kepada sektor ekonomi yang nyaris lumpuh.
Pelaku usaha termasuk pedagang, khususnya kalangan menengah ke bawah termasuk yang mendapat imbas dari efek pandemi Covid-19 di sektor usaha. Mereka mengalami kendala dalam penjualan barangnya. Alhasil, omset pun turun drastis bahkan hingga 75%.
Seperti yang dikatakan seorang pedagang elektronik di kawasan Koja, Jakarta Utara, Budianto Bun bahwa selama setahun adanya wabah Covid 19, penjualan barang miliknya turun drastis.
"Awal adanya Covid-19 bulan Maret 2021 penjualan masih bagus, tapi pada Agustus 2020 sampai Agustus 2021, omset turun sebanyak 75%, artinya biasanya setiap hari jual barang bisa 20 unit, tapi selama setaun itu cuma bisa jual 3 sampai 7 unit aja," ujar Budi sapaan Budianto Bun kepada Reporter Elshinta, ME Sudiono, Rabu (22/12).
Namun, Budi mengaku sejak pemerintah melakukan kelonggaran kebijakan PPMM pada September sampai sekarang ini, penjualan barang mulai meningkat lagi hingga 70%.
Budi yang memiliki toko elektronik di Jl Kramat Jaya no.33, Lagoa, Kecamatan Koja, Jakarta Utara ini berharap di tahun 2022 nanti, wabah Covid-19 segera punah dan ekonomi kembali pulih. "Sehingga warga dan masyarakat Indonesia sejahtera tanpa kendala apapun," katanya.
"Tahun 2022 mendatang semoga tidak ada lagi wabah Covid-19 dan bencana-bencana lain yang membuat masyarakat kita susah," tutup Budi.