Jelang akhir tahun, harga telur ayam tingkat peternak tembus Rp29.000 per kilogram

Elshinta.com - Menjelang pergantian tahun, harga telur ayam di pasaran mulai merangkak naik. Hal tersebut terjadi karena kenaikan harga konsentrat yang naik sekitar Rp300 dari yang sebelumnya di harga Rp8.900 kini menjadi Rp9.200 per kilogram.

Selain itu, dibarengi kenaikan harga pakan jadi sekitar Rp100-Rp 250 dari sebelumnya di harga Rp6.900 menjadi Rp7.150 per kilogram. Ditambah pula dengan harga jagung sebagai pakan tambahan ayam ternak yang kini mencapai angka Rp5.300 hingga Rp5.500 per kilogram.

“Di akhir tahun ini banyak pabrikan yang meminta kenaikan harga jadi konsentrat itu naik sekitar Rp300 dan pakan jadi sekitar Rp100,” ungkap peternak ayam di Desa Kadireso, Kecamatan Teras Boyolali JawaTengah, Krishandrika Immanuel Raharjo seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sarwoto, Selasa (28/12).

Diterangkan Krishandrika, dengan harga pakan dan konsentrat yang naik, otomatis harga jual telur ayam miliknya menjadi naik, yakni kisaran Rp Rp26.000 - Rp29.000 per kilogram. Meski dirasa menguntungkan, tetapi hasil penjualan telur ayam tersebut masih belum bisa mengembalikan kerugian beberapa waktu yang lalu, akibat pengurangan populasi ayam.

“Ini posisi untung. Belum bisa mengembalikan itu belum cukup,” kata Kris Handrika Imanuel Raharjo.

Kini, dia yang memiliki ayam petelur sejumlah 26 ribu ekor yang mampu menghasilikan 1,5 ton telur per hari ini berharap, harga tersebut dapat bertahan untuk menutup kerugian.

“Tetapi bila nanti permintaan lumayan tinggi, otomatis harga ini akan bisa naik lagi,” pungkasnya.