Presiden Jokowi resmikan penggunaan kembali Pasar Johar Semarang
Presiden Joko Widodo meresmikan penggunaan kembali Pasar Johar yang berada di Jl KH Agus Salim Semarang, Rabu sore (5/1) setelah selesai direvitalisasi pasca kebakaran hebat pada Mei 2015 silam.

Elshinta.com - Presiden Joko Widodo meresmikan penggunaan kembali Pasar Johar yang berada di Jl KH Agus Salim Semarang, Rabu sore (5/1) setelah selesai direvitalisasi pasca kebakaran hebat pada Mei 2015 silam.
Revitalisasi Pasar Johar Utara dan Tengah menelan biaya Rp 146 milyar, Pasar Johar Selatan Rp 103 milyar, dan Pasar Kanjengan untuk menampung aktivitas pedagang sebesar Rp 20,3 milyar.
Presiden Jokowi yang didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, dan Walikota Semarang Hendrar Prihadi menjelaskan, "Pasar Johar kini sudah siap ditempati dan dimanfaatkan pada pedagang dan masyarakat untuk berbelanja."
Ia menambahkan, pasar yang ramai menandakan ada pergerakan ekonomi masyarakat yang berimbas pada sektor produksinya. Produksi petani seperti bawang merah, bawang putih, kemudian produksi masyarakat berupa tahu, tempe, pasti dibawa ke pasar untuk sampai kepada konsumen.
"Pasar Johar yang merupakan cagar budaya yang kini telah menjadi lebih bersih, rapi,modern, dan tertata, menjadi pasar yang ramai yang mampu mengembalikan kejayaan Pasar Johar masa lalu. Selain itu juga menjadi landmark Kota Semarang," kata Jokowi seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Joko Hendrianto.
Tercantik se-Asia Tenggara
Pasar Johar Semarang yang mulai dibangun tahun 1936 dan selesai pada tahun 1939. Pasar ini merupakan pasar tercantik dan terindah se-Asia Tenggara pada masa itu. Arsitek pembuatnya adalah Thomas Herman Karsten, pakar bangunan untuk publik dan perumahan di Indonesia.
Ciri khas pasar ini adalah memiliki sekitar 144 tiang yang ujungnya berbentuk jamur. Konstruksi betonnya adalah K400, artinya memiliki kekuatan tekan 400 kg per cm2. Hasilmya konstruksinya menjadi super keras. Pada bangunan saat ini rata-rata konstruksi betonnya di bawah K400.
Thomas Karsten ternyata sudah memperhitungkan kemungkinan pasar bisa terbakar. Oleh sebab itu ketika Pasar Johar terbakar pada tahun 2015, konstruksi bangunan tetap kokoh tidak rusak. Oleh karena itu Pasar Johar dengan mudah direhabilitasi lagi tanpa mengubah bentuk bangunan.
Kebakaran akibat hubungan arus pendek listrik itu menghanguskan seluruh bangunan, termasuk Pasa Yaik Permai yang berada di dekatnya. Para pedagang langsung kehilangan tempat berjualan. Kerugian akibat kebakaran itu diperkirakan mencapai Rp 376, 42 milyar.
==Sejuk Tanpa AC, Terang Tanpa Listrik ==
Keistimewaan Pasar Johar adalah terang tanpa listrik, sejuk tanpa AC bila siang hari. Pasar Johar memang dibuat oleh Karsten menyesuaikan kondisi kultur lokal sebagai pasar tradisional di Jawa.
Atap yang tinggi, ventilasi udara dan ruang pencahayaan yang cukup, menjadikan pasar ini nyaman bagi pedagang maupun pembeli.
Kemegahan 144 tiang berbentuk cendawan di ujung atasnya, menjadikan bentuk tiang yang khas. Dengan konstruksi beton yang kuat menjadikan pasar itu juga bebas dari perilaku "main paku" di pilar maupun dinding oleh para pedagang untuk menganggantungkan barang dagangan. Tiang jamur yang tinggi dan kokoh juga tidak bisa untuk mencantolkan barang.
Kini sekitar 6.500 pedagang dapat berbisnis lagi di pasar kebanggaan Wong Semarang itu.
Dalam revitalisasi Pasar Johar juga termasuk menghidupkan kembali Aloon-aloon Semarang yang sempat hilang karena digunakan warga menjadi pasar tambahan. Kini Semarang kembali memiliki Aloon-aloon di depan Masjid Besar Kauman.
Aloon-aloon menjadi ruang publik warga Semarang untuk sarana olahraga maupun rekreasi.