10 Januari 2004: Tragedi Bom Palopo, 3 orang terluka dan 4 tewas
Sebuah ledakan terjadi di Kafe Sampodo Indah di Desa Sampodo, Kecamatan Wara Selatan, sekitar lima kilometer dari pusat Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Sabtu (10/1/2004) pukul 22.45 WITA. Ledakan yang diduga berasal dari sebuah bom rakitan itu mengakibatkan empat warga tewas dan tiga lainnya luka berat.
IlustrasiElshinta.com - Sebuah ledakan terjadi di Kafe Sampodo Indah di Desa Sampodo, Kecamatan Wara Selatan, sekitar lima kilometer dari pusat Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Sabtu (10/1/2004) pukul 22.45 WITA. Ledakan yang diduga berasal dari sebuah bom rakitan itu mengakibatkan empat warga tewas dan tiga lainnya luka berat.
Ledakan terjadi saat kafe sedang dipadati ratusan pengunjung. Selain merenggut korban jiwa, ledakan juga menyebabkan sejumlah meja kafe dan barang lainnya hancur. Menurut saksi mata, 15 menit sebelum ledakan dirinya sempat melihat seseorang yang mencurigakan. Orang tersebut sebelumnya tak pernah berkunjung ke kafe.
Pria yang diketahui bernama Jasmin yang merupakan tersangka utama kasus itu ditangkap bersama Ahmad, tersangka lainnya di sebuah kebun milik Abdul Majitabah di Desa Muladimin Padang Sapa, Kecamatan Ponrang, Kabupaten Luwu. Keduanya ditahan di Markas Polres Luwu, Sulsel.
Latar belakang pengeboman tersebut karena pelaku menjadikan hal itu sebagai bentuk jihad melawan perbuatan buruk di kelab malam dan bar. Maka, ia bersama temannya mengunjungi kafe tersebut dan duduk di meja nomor 11 yang dekat dengan pintu masuk. Setelah memesan minum, mereka langsung meninggalkan kafe. Kemudian sebuah perangkat yang diduga bom pun meledak, hingga terdengar sampai jarak 2 kilometer.
