Top
Begin typing your search above and press return to search.

11 Januari 1942: Jepang menyerbu Tarakan

Pada 16 Desember 1941, pasukan Jepang mendarat di Miri daerah Kalimantan Utara, ke Serawak pada 24 Desember 1941, kemudian menerobos masuk ke Pontianak yang jatuh ke tangan mereka pada 28 Desember 1941. Jepang menguasai Hindia Belanda diawali dengan penaklukan Tarakan, Kalimantan Timur pada 11 Januari 1942.

11 Januari 1942: Jepang menyerbu Tarakan
X
Pasukan Pendaratan Khusus Kure Ke-2 menjaga Tarakan setelah merebut pulau tersebut.

Elshinta.com - Pada 16 Desember 1941, pasukan Jepang mendarat di Miri daerah Kalimantan Utara, ke Serawak pada 24 Desember 1941, kemudian menerobos masuk ke Pontianak yang jatuh ke tangan mereka pada 28 Desember 1941. Jepang menguasai Hindia Belanda diawali dengan penaklukan Tarakan, Kalimantan Timur pada 11 Januari 1942.

Untuk merebut Tarakan yang saat itu masih dijaga oleh pasukan militer Hindia Belanda, pasukan Jepang berencana untuk mendarat dari dua sisi timur pulau. Satu bagian dari pasukan mereka, Unit Sayap Kanan (dibawah komando Kol. Yamamoto), akan mendarat di pantai dekat Sungai Amal dan menghancurkan pasukan Belanda di sana. Bagian kedua, Unit Sayap Kiri, akan mendarat lebih ke selatan di Tandjoeng Batoe (Tanjung Batu) dan maju ke barat untuk merebut baterai Peningki-Karoengan.

Pada 10 Januari 1942, setelah sebuah Dornier Do 24 milik Marine Luchtvaartdienst (MLD; Layanan Penerbangan Angkatan Laut Belanda) menemukan armada invasi Jepang yang mengarah ke Tarakan, Letkol Simon de Waal memerintahkan agar semua instalasi minyak di pulau itu dihancurkan. Pada pukul 10:00 malam, sebanyak 100.000 ton minyak telah dilalap api.

Pada pukul 03:00, 11 Januari, Sersan Mayor C.P.E. Spangenberg, yang mengkomandoi titik dukungan Sungai Amal (dengan 53 tentara) melaporkan melihat kapal-kapal pendaratan di dekat pantai. Pada saat itu, Unit Sayap Kanan dari pasukan invasi Jepang mulai mendarat di bagian timur Tarakan.

Pasukan Belanda yang telah mengatur posisi untuk mempertahankan serangan dari arah barat masih tidak yakin bahwa pasukan musuh yang telah berkonsentrasi pada bagian timur pulau itu merupakan kekuatan serangan utama. Pendaratan dan manuver pengalihan masih dipertimbangkan, bahkan ketika pasukan pendaratan Jepang lainnya sudah terlihat pada pukul 05:00 pagi oleh posisi pertahanan di Tandjoeng Batoe, di sisi selatan pulau.

Setelah berhasil mengalahkan Belanda, Jepang kemudian melakukan beberapa upaya untuk mempertahankan Tarakan, salah satunya dengan membuat sistem pertahanan. Namun, penguasaan Tarakan tidak berjalan lama dan mereka terpaksa harus meninggalkan Pulau Tarakan karena kekalahan atas serangan kolaboratif kekuatan Sekutu (Amerika, Inggris, Australia, dan Belanda). Tarakan berada di bawah pendudukan Jepang hingga Mei 1945, ketika pasukan Australia merebut pulau ini kembali.

Kurang dikenalnya Tarakan sebagai salah satu peninggalan Perang Pasifik yang merupakan bagian dalam cerita Perang Dunia II mengakibatkan sejarah yang ada di Pulau Tarakan seperti terlupakan di dalam sejarah-sejarah Indonesia. Padahal, Pertempuran Tarakan ini adalah awal mula masuknya Jepang beserta propagandanya yang memporak-porandakan rakyat Indonesia pasca kolonialisme Belanda.

Sumber : 9

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire