Elshinta.com - Opera Nusantara Manunggal Diversity menghentak Auditorium Kampus 1 Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, Jawa Timur. Festival budaya ini merupakan Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka Dalam Negeri (PMM-DN) Angkatan Pertama 2021.
Manunggal Diversity, menjadi ajang pertunjukan bagi mahasiswa inbound dari berbagai daerah yang belajar di Kampus Biru yang ikut memeriahkan Dies Natalis ITN Malang ke-53 tahun.
Musik kontemporer yang memadukan unsur tradisional dan modern mengiringi gerak tari dari puluhan mahasiswa in bound yang berkolaborasi dengan Sanggar Karsa Budaya, Beji, Kota Batu, pimpinan Agus Mardianto.
“Opera Nusantara Manunggal Diversity menggambarkan sekumpulan generasi muda yang memiliki cita-cita luhur yang ingin menciptakan perdamaian, merajut kebersamaan dalam kehidupan melalui seni budaya adiluhung.” kata Rektor ITN Malang, Prof. Dr. Eng. Ir. Abraham Lomi, MSEE.
Ditambahkan Abraham, Nusantara Manunggal Diversity diilhami dari semangat dan keteladanan para generasi muda pecinta seni budaya nusantara, yang memiliki keprihatinan akan situasi negeri saat ini. Dimana seni budaya warisan luhur bangsa mulai tergerus oleh perkembangan jaman.
“Memadukan kompilasi beberapa pertunjukan seperti nyanyian, prosesi penyerahan gunungan, tari, musikalisasi puisi, monolog, hingga Tari Kebhinekaan. Tari Kebhinekaan sendiri merupakan perpaduan dari berbagai macam tarian daerah. Seperti, Tari Pisok dari Manado Sulawesi Utara, Tari Ranup Lampuan dari Aceh, Tari Tor-Tor dari Batak, Tari Bagurau dari Padang, Tari Burung Enggang dari Kalimantan Timur, Tari Ofa Langga dari NTT, Tari Sigeh Penguten dari Lampung, dan termasuk Reog Ponorogo,“ ujarnya.
Menariknya, tahun ini ITN Malang menerima 24 mahasiswa in bound Program PMM-DN 2021 yang berasal dari berbagai provinsi di Indonesia. "Ada yang dari Aceh, Lampung, Sulawesi Utara, Sumatera Barat, Kalimantan, Jambi, dan NTT," ungkapnya.
Festival budaya menjadi salah satu rangkaian dari kegiatan Dies Natalis ITN ke-53. Sekaligus bersamaan kegiatan pelepasan mahasiswa inbound.
"Mereka dari berbagai latar belakang daerah asal membaur menjadi satu di ITN Malang yang berkarakter nasional,” kata Abraham seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, El Aris, Minggu (16/1).