Elshinta.com - Sedikitnya ribuan rumah di tiga kecamatan di Kabupaten Karawang, Jawa Barat masih terendam air sampai hari ini, Kamis (20/1), akibat curah hujan yang tinggi selama dua hari ini.
Kepala BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Karawang Yasin Nasrudin menuturkan, banjir merendam Kecamatan Rengasdengklok, Batujaya, dan Tirtajaya sejak kemarin, Rabu (19/1). Pantauan terakhir, banjir merendam dua desa di Rengasdengklok. Sebanyak 1.996 rumah dan 6.247 jiwa dari 2027 kepala keluarga terdampak. Saat ini ketinggian air berkisar antara 15 sampai 20 cm.
Di Batujaya, banjir merendam 10 desa. 7.238 rumah terendam air setinggi 20 cm sampai 50 cm. Sebanyak 26.394 jiwa dari 9.104 kepala keluarga terdampak banjir.
Di Tirtajaya, banjir tidak hanya merendam rumah. Air setinggi 20 cm sampai 50 cm juga merendam 290 hektare sawah dan lima hektare tambak lele. Banjir merendam 218 rumah, 1.055 jiwa dari 341 kepala keluarga ikut terdampak.
Banjir di Rengasdengklok dan Batujaya disebabkan oleh curah hujan tinggi dan saluran drainase yang tersumbat. Di Rengasdengklok, BPBD Karawang bersama Pemadam Kebakaran berupaya melakukan penyedotan air untuk menyurutkan tinggi muka air.
Sedangkan di Tirtajaya, genangan air timbul karena luapan Kali Bantol dan Kali Lebakwaru.
Pantauan terakhir, belum ada pengungsi dari banjir ini. Sebagian besar korban banjir memilih tinggal sementara di rumah kerabat sampai air surut. Sebagian lagi memilih bertahan di rumah.
"BPBD Karawang saat ini telah menyalurkan bantuan logistik berupa makanan. Khusus untuk Batujaya, pemerintah bakal menyiapkan dapur umum untuk korban banjir," kata Yasin Nasrudin seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Faizol Yuhri.
BPBD Karawang meminta masyarakat waspada dan hati-hati. Sebab menurut prediksi BMKG, puncak curah hujan jatuh pada bulan Februari 2022.