Polisi akui kesulitan tangkap pelaku pemerkosa anak dibawah umur di Sentani

Elshinta.com - Polisi mengaku kesulitan menangkap pelaku pemerkosa anak di bawah umur yang terjadi di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua pada bulan November 2021 lalu.

Kapolres Jayapura AKBP Fredrickus Maclarimboen mengatakan, pihaknya belum mengantongi identitas pelaku pemerkosa anak tersebut.

“Sampai saat ini, kami belum berhasil melakukan penangkapan pelaku dan masih dalam proses pencarian. Kita kesulitan alat bukti yang mendukung,” ujar Fredrickus seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Aman Hasibuan, Sabtu (22/1).

Menurut dia, untuk identitas pelaku saat ini masih dalam proses pencarian. Selain itu, pihaknya juga akan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) ulang.

“Jadi kemarin kita lakukan lagi pemeriksaan dari TKP awal, karena TKP dekat rumah korban kita susah alat bukti penunjuk. Jadi kita sekarang kelokasi penerjunan awal,” kata Fredrickus.

Ia mengatakan, polisi memerlukan alat bukti yang banyak untuk memberikan penjelasan peristiwa tersebut.

“Alat bukti yang kita dapat, belum bisa memberikan hasil yang maksimal terkait dengan peristiwa pemerkosaan itu,” ungkapnya.

Untuk mengungkap pelaku, kata Fredrickus, pihak telah berupaya dengan memintai keterangan keluarga, namun belum sepenuhnya mendukung Identitas pelaku. “Alat bukti yang kita ungkap belum cukup untuk membantu mengungkap kasus ini,. Kita memang sudah minta keterangan keluarga, namun perlu bukti lain,” tutur Kapolres.

Sebelumnya diberitakan, seorang bocah perempuan umur 4 tahun di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, dilaporkan diculik lalu diperkosa.

Kasus penculikan disertai pemerkosaan tersebut terungkap saat bocah itu ditemukan dalam kondisi terluka di Kali Acai Abepura, Kota Jayapura, Senin, 6 Desember 2021.