Elshinta.com - Selama empat bulan terakhir, pasien Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Loekmono Hadi, Kudus, Jawa Tengah melandai. Bahkan sempat beberapa pekan pasien Covid-19 tidak ada. Meskipun demikian, sebagai rumah sakit yang menjadi rujukan lini pertama penanganan Covid-19 ini tetap menyiagakan ruang isolasi.
Direktur RSUD dr. Loekmono Hadi dr. Abdul Aziz Achyar mengatakan, saat ini rumah sakit yang dinahkodainya masih menyediakan dua ruang untuk perawatan pasien Covid-19. Ruang ICU Covid-19 dan ruang perawatan di Dahlia 1 dengan total 59 tempat tidur.
"Kami tetap siagakan untuk antisipasi jika terjadi lonjakan kasus seperti paska lebaran tahun lalu. Untuk saat ini kami ada satu pasien suspect. Baru masuk kemarin, pasien ada penyakit lain TBC dan gejalanya sesak,” katanya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sutini, Senin (24/1).
Tak hanya menyiapkan ruang perawatan di rumah sakit saja. RSUD juga menyiagakan tempat isolasi terpusat di eks Akbid dengan ada sebanyak 96 tempat tidur dan sarana lainnya. Terkait varian omicron, Aziz mengakui sampai saat ini belum ada pasien yang terindikasi. Diakuinya, beberapa waktu yang lalu pihaknya sempat mengirimkan sampel dari pasien untuk dicek melalui whole genome sequencing (WGS). Namun hasilnya negatif.
"Kami kirimkan sampel untuk diuji WGS tapi hasilnya covid-19 varian delta, bukan omicron. Kami sudah laporkan kepada Kepala DKK,” ujarnya.
Bupati Kudus HM. Hartopo melakukan kunjungan ke tempat isolasi terpusat di Asrama Akbid berpesan kepada Direktur RSUD agar tetap menyiapkan skenario terbaik untuk menghadapi kemungkinan terburuk yang bisa terjadi. Persiapan baik tentang sumber daya manusia hingga sarana dan prasarana harus dilakukan.
"Kamar tetap dirawat, dibersihkan agar saat digunakan siap. Hasil PCR juga harus bisa diketahui cepat agar pasien bisa cepat mendapat tindakan,” tutur bupati.
Ia juga mengapresiasi langkah RSUD yang tetap siap mengantisipasi kemungkinan adanya serangan varian omicron. Dengan tetap mempertahankan tersedianya ruang ICU isolasi dan asrama Akbid. Disisi lain kepercayaan masyarakat kepada pelayanan kesehatan di RSUD juga meningkat dengan angka BOR yang stabil antara 68-75 persen.
"Memang saat ini Kudus belum terdeteksi Covid-19 varian omicron. Tapi kita harus berpikir dan membuat skenario ketika nanti terjadi lonjakan,” imbuhnya.