Top
Begin typing your search above and press return to search.

Warga enam desa di Tanah Luas Aceh Utara keluhkan jalan rusak

Warga di enam desa di Kecamatan Tanah Luas, Kabupaten Aceh Utara mengeluhkan jalan rusak dan berlubang. 

Warga enam desa di Tanah Luas Aceh Utara keluhkan jalan rusak
X
Sumber foto: Hamdani/elshinta.com

Elshinta.com - Warga di enam desa di Kecamatan Tanah Luas, Kabupaten Aceh Utara mengeluhkan jalan rusak dan berlubang.

Dari pantauan Kontributor Elshinta, Hamdani terlihat kondisi jalan berlubang dan berlumpur ibarat kubangan kerbau tergenang air hujan dan berlumpur. Warga pun ekstra hati-hati saat melewatinya karena takut terjatuh.

Jalan tersebut merupakan jalan utama penghubung tiga kecamatan yaitu Kecamatan Tanah Luas dengan Kecamatan Gereudong Pasee. Jalan itu juga salah satu penghubung antar enam desa serta penghubung tiga Kecamatan, yaitu Tanah Luas, Kecamatan Nibong Dan Gereudong Pasee.

Mantan Anggota Dewan Fraksi PA Aceh Utara Tgk Fauzi (Wapang) Gampong Ule Buket, Tanah Luas angkat bicara soal jalan rusak tak kunjung ada perahatian pemerintah saat ini.

Kata dia, jalan sepanjang 5 Kilo meter, penghubung antar 6 desa di Kecamatan Tanah Luas Aceh utara kondisi rusak parah serta sulit dilewati truck pengangkut hasil sektor pertanian petani kelapa sawit ,pinang dan kakao.

"Akibat kerusakan jalan utama penghubung ini warga di 6 desa Kecamatan Tanah Luas berdampak jadi terganggunya pendapatan ekonomi. Salah satu kendala yaitu para petani perkebunan kelapa sawit daerah itu jika hujan turun truck pengangkutan hasil perkebunan tidak bisa melewati dan terpaksa menunggu jalan kering dahulu," ujarnya.

Tgk Fauzi (Wapang) menambahkan, persoalan jalan tersebut pernah dikerjakan pada tahun 2014 lalu ketika dia masih menjabat sebagai anggota dewan Aceh Utara.

"Pemerintah melalui dinas terkait seharusnya bisa melihat mana yang utama dulu diprioritaskan karena ini menyangkut kepentingan masyarakat, dalam arti kita tidak setuju anggaran tersebut dialihkan ke Covid-19, akan tetapi jangan semuanya mutlak di sisi satu anggaran semua di potong di pilah pilah persoalan ini." pungkasnya.

Selanjutnya kata dia, jalan utama ini penghubung kecamatan tinggal pelaksanaan saja, namun sudah terkendala semua dipotong anggaran untuk Covid-19.

"Setahu saya jalan ini memang sebelumnya sudah dalam perencanaan pekerjaan, karena sedang pandemi Covid-19 ditunda terus sudah 3 kali. Padahal jalan ini merupakan jalan induk ke kecamatan antara Tanah Luas dan penghubung Kecamatan Geredong Pasee," ujar Tgk Fauzi.

Hal senada juga di sampaikan oleh seorang Geuchik Gampong Blang Pie Tanah Luas Amri mengatakan, semenjak jalan penghubung ke desanya tersebut rusak berlobang dan tergenang air, program swadaya dari desa warga hanya bisa bergotong royong bersama namun hasilnya tidak maksimal.

"Kita sangat mengharapkan kepada Pemerintah supaya jalan ini secepat nya ada perbaikan, karena jalan ini merupakan jalan utama dilewati angkutan pertanian perkebunan dan masyarakat. Jadi jalan ini juga menembus hinga Gampong Bukit Makarti dan ke Geredong Pasee, sudah 11 tahun kami rasakan di sini," ungkap Amri.

Sementara,Camat Kecamatan Tanah Luas Kabupaten Aceh Utara, Usman K menjelaskan permasalagan jalan penghubung antar desa ke kecamatan saat ini rusak dan berlubang. Daerah itu, memang sudah dalam tahap pekerjaan oleh Pemerintah, namun kondisi saat ini lagi Pandemi Covid 19 ditunda pekerjaannya," ujarnya.

"Jalan utama itu mulai dari Simpang Rangkaya Blang jruen itu ada 8 kilo meter hingga Desa Bayi, kemudian lanjut lagi 5 kilo meter tembus Ule Buket itu kita lihat sangat mendesak memang kondisi sudah layak harus secepat nya di prioritaskan,warga dan para petani penghasilan dari perkebunan sangat membutuhkan jalan itu segera dikerjakan," kata Usman.

Untuk rincian berapa jumlah Anggaran untuk pembangunan jalan tersebut Usman K menjelaskan, pihaknya belum mengatahui secara detil berapa jumlahnya. Menurut dia, jalan rusak tersebut memang sudah dalam perencanaan akan dikerjakan namun karena kendala Covid-19 pembangunan ini ditunda sementara.

"Belum tahu kita dalam hal ini kapan akan dikerjakan,karena belum ada pemberitahuan ke pihak kecamatan, tapi kami nanti akan mencoba meneruskan hal ini ke pimpinan atas," tutupnya.

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire