Top
Begin typing your search above and press return to search.

26 Februari 1949: Belanda ajak runding Soekarno di KMB

Pada 26 Februari 1949, Belanda menunjuk Louis Joseph Maria Beel sebagai Komisioner atau Wakil Tinggi Kerajaan Belanda di Indonesia.

26 Februari 1949: Belanda ajak runding Soekarno di KMB
X
Sumber foto: Antara/elshinta.com

Elshinta.com - Pada 26 Februari 1949, Belanda menunjuk Louis Joseph Maria Beel sebagai Komisioner atau Wakil Tinggi Kerajaan Belanda di Indonesia.

Tujuan Beel ialah untuk mengumumkan sebuah rencana penyelesaian damai yang nantinya dikenal sebagai Rencana Beel atau Gagasan Beel.

Surat undangan dikirimkan Beel ke Presiden RI, Sukarno, yang sedang menjalani pengasingan di Muntok (kerap disebut Mentok), Bangka.

Dalam suratnya, Sukarno diharapkan menghadiri Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag, Belanda, yang akan dibuka pada 12 Maret 1949.

Bisa dilihat kembali lewat Kronik Revolusi Indonesia Jilid V yang dihimpun Pramoedya Ananta Toer dkk., dalam suratnya Belanda mengundang Presiden Sukarno sebagai "Presiden Republik" tanpa embel-embel nama "Indonesia".

Pada 3 Maret 1949, Sukarno pun membalas surat undangan tersebut yang isinya berupa penolakan kecuali dengan syarat, yakni:

1. Pengembalian kekuasaan Republik Indonesia (RI) merupakan syarat mutlak untuk memulai perundingan.

2. Kedudukan dan kewajiban United Nations Commision for Indonesia (UNCI, Komisi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Indonesia) dalam membantu melaksanakan resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tidak akan terganggu).

"Bersama dengan para anggota Pemerintah Republik lain yang sedang berada di Bangka saya sudah mempertimbangkan undangan ini dengan saksama," tulis Sukarno dalam awalan suratnya.

Sumber : 16

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire