Gelar seminar, Pemkot Malang komitmen wujudkan wisata halal
Wisata halal menjadi perhatian kalangan perguruan tinggi, terlebih di Kota Malang, dimana Kota Malang telah berkomimen menjadi kota halal.

Elshinta.com - Wisata halal menjadi perhatian kalangan perguruan tinggi, terlebih di Kota Malang, dimana Kota Malang telah berkomimen menjadi kota halal. Terkait hal itu, Universitas Negeri Malang (UM) menggelar seminar nasional bertema ”Literasi Jaminan Produk Halal dalam Mendukung Pengembangan Ekonomi Pariwisata Halal Indonesia.“
“Islam mengajarkan kita untuk mengkonsumsi yang halal dan yang perlu didata adalah terkait dampak dan ternyata Indonesia baru di posisi 11 sementara Thailand nomor 1. Sebagai penduduk mayoritas muslim menjadi tanda tanya apalagi pangsa pasarnya sangat luar biasa karena itu pembahasan terkait halal apalagi pemberian garansi khususnya di Malang,” kata Rektor UM Prof. Dr. AH. Rofi'uddin, M.Pd seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, El Aris, Kamis (10/3).
Ditambahkan Rektor UM, UM sangat mengapresiasi langkah baik itu kajian, sertifikasi yang dilakukan semua pihak baik itu perguruan tinggi maupun pemerintah daerah.
Sementara itu Wali Kota Malang Sutiaji menyatakan, saat ini ada lima perguruan tinggi di Malang yang telah memiliki halal center.
“2018 Malang Halal sudah dimasukkan dalam RPJM, kita ada UU no.33 tahun 2015 ternasuk juga wisata halal dan yang namanya masyarakat itu bisa memberikan masukan setelah selesai namun setelah ada UU maka timbul beberapa masalah,” ujarnya.
Hanya saja permasalahan yang muncul tersebut hanya sebatas diksi saja dan Kota Malang merespon itu.
Sebagai kepanjangan pemerintah pusat, Pemkot Malang terus memantau dan dari RPH milik Kota Malang saja menyiapkan 25 sampai 50 ekor babi dan tempatnya khusus. Sementara untuk miras 170 minuman beralkohol.
“Tentu saja seminar halal ini menjadi pemantik jaminan produk halal yang digagas dan peranan perguruan tinggi kita dukung secara penuh,“ tandas Wali Kota.