Polda Aceh sebut ledakan dipicu besarnya volume semburan gas
Ledakan Sumur minyak tradisional milik Yusri di Desa Mata Ie Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur, yang terjadi pada Jum'at malam pukul 22.30 WIB telah mengakibatkan dua pekerja luka parah dan satunya lagi meninggal dunia.

Elshinta.com - Ledakan sumur minyak tradisional milik Yusri di Desa Mata Le, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur, yang terjadi pada Jum'at (11/3) malam pukul 22.30 WIB telah mengakibatkan dua pekerja luka parah dan satunya lagi meninggal dunia.
Ledakan tersebut mengakibatkan terjadinya semburan api mencapai 25 meter. Penyebab ledakan itu diduga karena besarnya voleme semburan gas yang bercampur minyak. Sehingga minyak tidak tertampung dan melimpah ke tanah kata Kabid Humas Polda Aceh Kombes Winardy kepada wartawan, Sabtu sore (12/3).
Winardy juga mengatakan saat ada semburan minyak dari dalam sumur, para pekerja mulai panik sehingga tak lama berselang, terdengar suara ledakan dari sumur dan mengeluarkan api yang sangat besar dan tinggi hingga mencapai 25 meter.
"Penyebab ledakan diduga volume semburan gas bercampur minyak yang sangat tinggi. Minyak tidak tertampung dan melimpah ke tanah," kata Kabid Humas Polda Aceh Kombes Winardy kepada wartawan termasuk Kontributor Elshinta, Fitri Juliana.
Peristiwa yang menelan 3 korban jiwa tersebut terjadi sekitar pukul 22.30 WIB, Jumat (11/3). Api seketika membakar lokasi. Tiga pekerja yang berada di sana, yakni Safrizal (35), Junaidi (37), dan Baihaqi (35), mengalami luka bakar yang sangat parah 75 hingga 90 persen.
Para korban sempat dilarikan ke puskesmas setempat, kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Sultan Abdul Azissyah, Peureulak akemudia baru di rujuk ke Rumah Sakit Umum dokter Zainoel Abidin (RSUZA) untuk dilakukan pengobatan secara intensif. Namun satu orang korban meninggal dunia saat diperjalanan ke RSUZA.
Saat kejadian ledakan, warga setempat juga menghubungi petugas pemadam kebakaran serta pihak kepolisian untuk memadamkan kobaran api di tempat ledakan agar tidak menjalar semakin jauh hingga ke rumah warga.
"Ada delapan mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi. Alhamdulillah, pada pukul 02.45 WIB, api berhasil dipadamkan," jelas Winardy lagi.
Saat ini Polisi sudah memasang pembatas di lokasi kejadian dan melakukan identifikasi untuk kepentingan penyelidikan.
Polisi juga telah melakukan olah tempat kejadian (TKP). Sebelumnya, sumur minyak tradisional milik Yusri di Desa Mata Ie, Kecamatan Rantau Peureulak, Aceh Timur, terbakar. Kebakaran itu menyebabkan tiga orang terluka.
Saat ini pihak kepolisian Polda Aceh dan Polres Aceh Timur masih terus melakukanpemeriksaan dan penyidikan terkait meledaknya sumur minyak tradional milik warga di Rantoe Peurelak Aceh Timur.