Top
Begin typing your search above and press return to search.

17 MWA gelar rapat pengganti rektor UB 

Jelang masa akhir Prof. Nufil Hanani, Rektor Universitas Brawijaya (UB) Malang habis Juni 2022, Majelis Wakil Amanah (MWA) UB merapatkan barisan.

17 MWA gelar rapat pengganti rektor UB 
X
Sumber foto: El Aris/elshinta.com.

Elshinta.com - Jelang masa akhir Prof. Nufil Hanani, Rektor Universitas Brawijaya (UB) Malang habis Juni 2022, Majelis Wakil Amanah (MWA) UB merapatkan barisan. Dua menteri masing-masing Menko PMK, Prof. Muhajir Effendi dan Menkopolhukam, Prof Mahfud MD nampak hadir diantara 17 anggota MWA UB.

“Hari ini kita sempatkan hadir dan datang secara langsung di tengah kesibukan masing-masing untuk mensosialisasikan Peraturan Majelis Wali Amanat Universitas Brawijaya bernomor 2 tahun 2022 tentang pemilihan, pengangkatan dan pelantikan dan pemberhentian rektor,“ kata Ketua Majelis Wakil Amanah, Muhajir Effendi pada Kontributor Elshinta, El-Aris, Selasa (22/3).

Ditambahkan mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini, MWA UB punya kerja yang sangat padat jelang Pilrek.

“Dan karena Prof. Nufil akan mengakhiri jabatannya sebagai rektor Juni 2022 mendatang maka MWA lakukan penilaian atas kinerja rektor terutama yang non-akademik bahkan mengatasi permasalahan yang tidak bisa diselesaikan senat, selain pemilihan rektor,” ujarnya.

Ditambahkan Muhajir, UB sebagai PTNBH tentu saja harus dipahami apalagi dengan aturan mandiri karena itu perlu dimatangkan sumber-sumber pendapatan baru.

“Selama ini banyak PTNBH terjebak dengan menaikkan Uang Kuliah Tetap (UKT) karena itu perlu ada kebijakan-kebijakan khusus agar dapat dijadikan sumber pemasukan baru tanpa memberatkan mahasiswa, meski UKT menjadi hal penting dengan perubahan PTNBH,” imbuhnya.

Di depan sivitas akademika UB, Muhajir Effendi juga memaparkan sosok rektor ke depan terkait perubahan PTNBH serta Internasionalisasi perguruan tinggi.

“Tadi pada pengukuhan guru besar rektor menyebut kalau UB bukan hanya milik Malang, Jawa Timur dan Indonesia serta dunia itu sangat bagus namun yang terpenting UB tetap menjaga keindonesiaan ditengah persaingan internasional dan UB ke depan harus gagah sebagai perguruan tinggi dunia yang menyediakan bea siswa bagi mahasiswa dari luar negri untuk itu sudah saatnya UB memiliki dana abadi,” jelasnya.

Sementara itu lontaran ketua MWA terkait dana abadi direspon Ikatan Alumni UB, Prof. Ahmad Eriani Yustika. “IKA UB sangat mengapresiasi adanya dana abadi yang disiapkan UB seiring dengan perubahan menjadi PTNBH dan IKA UB tentu saja siap untuk lakukan kolaborasi dan mengambil peran penting dalam memajukan UB,” singkatnya.

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire