Minyak goreng curah HET baru belum sampai ke pasar tradisional di Sukoharjo

Elshinta.com - Polres Sukoharjo, Jawa Tengah menelusuri tersendatnya pasokan minyak goreng curah di pasar tradisional. Hal ini sebagai pengawasan barang bersubsidi setelah pencabutan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng kemasan oleh pemerintah. Pengecekan satgas pangan Sukoharjo menemukan minyak goreng curah HET baru kosong di pasaran.

Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan mengatakan, minyak goreng curah yang ada di pangkalan Pasar Ir Soekarno Sukoharjo tersedia sebanyak 200 kilogram. Tetapi stok tersebut merupakan stok lama dengan harga dasar sebesar Rp17.700 per kilogram. Kemudian oleh pedagang melepas pada pelanggan seharga Rp19.000 per liter.

Sedangkan pasokan untuk minyak curah HET Rp14.000 per liter atau Rp 15.500 per kilogram belum tersedia. Rata rata pangkalan minyak goreng dan pedagang yang menyediakan minyak goreng menerima pasokan terakhir pada Bulan Februari lalu.

"Ini kita cek di toko Pak Joko ada stok tapi stok lama kiriman Bulan Februari lalu," kata Wahyu seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Deni Suryanti, Rabu (23/3).

Kapolres menambahkan, dengan kondisi seperti ini pihaknya melakukan penelusuran dan mengawal distribusi ke pasaran hingga konsumen. Memastikan ketersediaan komoditas pangan tersebut tidak sampai kosong.

Sejauh ini belum ditemukan adanya indikasi penimbunan dalam alur distribusi minyak goreng. Meskipun pasokan barang khususnya yang termasuk disubsidi belum sampai di pasar-pasar yang ada di Sukoharjo. "Akan kami awasi dan kawal memastikan sampai ke masyarakat," ujarnya.